Bulog Lahat siap distribusi 1.500 ton raskin
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki pekan kedua bulan Ramadan, Pemkab Lahat mulai mengusulkan pendistribusian Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin) di Kabupaten Lahat.
Setidaknya, jelang Lebaran mendatang, Bulog Sub Divisi Regional (Divre) II Lahat telah menyiapkan stok beras raskin sebanyak 1.500 ton. Diharapkan, jumlah yang akan disebar di 22 kecamatan di Lahat bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kabulog Sub Divre II Lahat, Meizarani mengatakan, masih menunggu permintaan secara resmi dari Pemkab Lahat untuk melaksanakan pendistribusian itu. Kendati demikian, pihaknya telah menyiapkan jika sewaktu waktu permintaan itu diajukan terlebih jelang lebaran tahun ini.
Diakui Meizarani, kebutuhan akan beras jelang hari raya meningkat drastis di pasaran. Kondisi tersebut selain akan berdampak kepada kelangkaan juga akan berpengaruh pada harga yang ditawarkan kepada warga.
“Seperti tahun sebelumnya, persiapan sudah kita lakukan. Jika memang dekat-dekat Lebaran baru permintaan tersebut diajukan, kita tinggal melaksanakan saja. Artinya jika memang dibutuhkan atau ingin melakukan operasi pasar kita siap atas permintaan yang diajukan tersebut. Sejauh ini stok yang ada di gudang kita masih aman,” katanya.
Meizarani juga menjanjikan jika Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang menerima raskin tersebut akan mendapatkan dua kali lipat dibanding sebelumnya, yakni dari 15 kilogram menjadi 30 kilogram per RTS. Kondisi ini juga berlaku bagi 30.709 RTS yang ada di seluruh Kabupaten Lahat.
“Kebijakan ini mulai berlaku saat ini hingga September mendatang. Penambahan raskin bagi warga Lahat akan kita lakukan,” katanya.
Menurutnya, penambahan yang diberikan kepada penerima raskin yakni sebanyak 30 kilogram tersebut dilakukan selama kurun waktu tiga bulan. Setelah September, jatah raskin akan kembali seperti awal, yakni 15 kilogram. Kendati demikian, jika ada keputusan lain dari pusat pihaknya tetap menunggu.
“Untuk penerima raskin sendiri belum ada perubahan dalam artian tetap nama nama RTS yang sebelumnya telah terdaftar,”jelas dia.
Sementara itu, Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rivai pun mengutarakan hal serupa. Menurutnya, dengan kenaikan BBM ini, pihaknya berjanji untuk terus melakukan pengawasan agar tidak terjadi permainan di tingkat agen, khususnya penjualan beras reguler.
“Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan kondisi kekeringan seperti ini, termasuk menimbun beras yang berakibat naiknya harga beras di pasaran. Kita imbau kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan,” pungkasnya.
Setidaknya, jelang Lebaran mendatang, Bulog Sub Divisi Regional (Divre) II Lahat telah menyiapkan stok beras raskin sebanyak 1.500 ton. Diharapkan, jumlah yang akan disebar di 22 kecamatan di Lahat bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kabulog Sub Divre II Lahat, Meizarani mengatakan, masih menunggu permintaan secara resmi dari Pemkab Lahat untuk melaksanakan pendistribusian itu. Kendati demikian, pihaknya telah menyiapkan jika sewaktu waktu permintaan itu diajukan terlebih jelang lebaran tahun ini.
Diakui Meizarani, kebutuhan akan beras jelang hari raya meningkat drastis di pasaran. Kondisi tersebut selain akan berdampak kepada kelangkaan juga akan berpengaruh pada harga yang ditawarkan kepada warga.
“Seperti tahun sebelumnya, persiapan sudah kita lakukan. Jika memang dekat-dekat Lebaran baru permintaan tersebut diajukan, kita tinggal melaksanakan saja. Artinya jika memang dibutuhkan atau ingin melakukan operasi pasar kita siap atas permintaan yang diajukan tersebut. Sejauh ini stok yang ada di gudang kita masih aman,” katanya.
Meizarani juga menjanjikan jika Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang menerima raskin tersebut akan mendapatkan dua kali lipat dibanding sebelumnya, yakni dari 15 kilogram menjadi 30 kilogram per RTS. Kondisi ini juga berlaku bagi 30.709 RTS yang ada di seluruh Kabupaten Lahat.
“Kebijakan ini mulai berlaku saat ini hingga September mendatang. Penambahan raskin bagi warga Lahat akan kita lakukan,” katanya.
Menurutnya, penambahan yang diberikan kepada penerima raskin yakni sebanyak 30 kilogram tersebut dilakukan selama kurun waktu tiga bulan. Setelah September, jatah raskin akan kembali seperti awal, yakni 15 kilogram. Kendati demikian, jika ada keputusan lain dari pusat pihaknya tetap menunggu.
“Untuk penerima raskin sendiri belum ada perubahan dalam artian tetap nama nama RTS yang sebelumnya telah terdaftar,”jelas dia.
Sementara itu, Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rivai pun mengutarakan hal serupa. Menurutnya, dengan kenaikan BBM ini, pihaknya berjanji untuk terus melakukan pengawasan agar tidak terjadi permainan di tingkat agen, khususnya penjualan beras reguler.
“Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan kondisi kekeringan seperti ini, termasuk menimbun beras yang berakibat naiknya harga beras di pasaran. Kita imbau kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan,” pungkasnya.
(gpr)