Wamendag tinjau kesiapan Sucaco hadapi AEC 2015
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi melakukan kunjungan kerja ke pabrik emiten kabel PT Supreme Cabel Manifacturing (Sucaco) Tbk.
Kegiatan tersebut dalam rangka mencermati kesiapan industri listrik dan elektrik untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN/ASEAN Economic Community (AEC) 2015 nanti.
"Dari data yang ada, untuk sektor ini sudah sepenuhnya siap untuk menghadapi AEC 2015," ujar Bayu di pabrik Sucaco Daan Mogot Tangerang, Senin (29/7/2013).
Menurut Bayu, potensi pasar yang begitu besar di ASEAN yang memiliki lebih dari 500 juta penduduk harus dapat dimanfaatkan Indonesia.
"Para produsen listrik dan elektrik Indonesia dapat memanfaatkan peluang tersebut antara lain melalui adanya harmonisasi standar serta keberterimaan hasil pengujian dan sertifikat produk," terangnya.
Sekadar informasi, Indonesia telah meratifikasi persetujuan perdagangan peralatan listrik dan elektrik di ASEAN sehingga peraturan perdagangan Indonesia dalam sektor tersebut harus selaras dengan ASEAN Harmonized Electrical and Electronic Equipment Regulatory Regime (AHEEERR).
Kegiatan tersebut dalam rangka mencermati kesiapan industri listrik dan elektrik untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN/ASEAN Economic Community (AEC) 2015 nanti.
"Dari data yang ada, untuk sektor ini sudah sepenuhnya siap untuk menghadapi AEC 2015," ujar Bayu di pabrik Sucaco Daan Mogot Tangerang, Senin (29/7/2013).
Menurut Bayu, potensi pasar yang begitu besar di ASEAN yang memiliki lebih dari 500 juta penduduk harus dapat dimanfaatkan Indonesia.
"Para produsen listrik dan elektrik Indonesia dapat memanfaatkan peluang tersebut antara lain melalui adanya harmonisasi standar serta keberterimaan hasil pengujian dan sertifikat produk," terangnya.
Sekadar informasi, Indonesia telah meratifikasi persetujuan perdagangan peralatan listrik dan elektrik di ASEAN sehingga peraturan perdagangan Indonesia dalam sektor tersebut harus selaras dengan ASEAN Harmonized Electrical and Electronic Equipment Regulatory Regime (AHEEERR).
(gpr)