Kementerian teknis diminta atasi suplai pangan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro menyebut apabila permasalahan suplai pangan dapat teratasi, maka angka inflasi ke depannya dapat ditekan. Oleh karena itu dia mengimbau Kementerian teknis pangan untuk bekerja lebih keras menyelesaikan hal ini.
"Kalau tarif angkutan naik sekarang bisa diselesaikan, yang masalah itu kan pangan, pasokan pangan harus benar-benar terselesaikan. Jangan lagi ada kesan itu langka yang bisa memicu harga naik," ujarnya di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Bambang juga berharap permintaan pangan pasca Lebaran akan mulai mereda sehingga inflasi juga akan segera mereda. "Artinya motivasi pedagang untuk mendapatkan keuantungan besar sudah mereda. Tapi kalau tidak disertai oleh pasokan yang memadai, itu yang harus dijaga," jelas Bambang.
Oleh karena itu, lanjutnya, satu-satunya cara untuk segera meredam angka inflasi yang mencapai 3,29 persen di bulan Juli adalah menjaga stok pangan.
"Jadi saya menganggap satu-satunya cara supaya inflasinya tidak melonjak itu (suplai) pangannya diperbaiki," pungkasnya.
"Kalau tarif angkutan naik sekarang bisa diselesaikan, yang masalah itu kan pangan, pasokan pangan harus benar-benar terselesaikan. Jangan lagi ada kesan itu langka yang bisa memicu harga naik," ujarnya di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Bambang juga berharap permintaan pangan pasca Lebaran akan mulai mereda sehingga inflasi juga akan segera mereda. "Artinya motivasi pedagang untuk mendapatkan keuantungan besar sudah mereda. Tapi kalau tidak disertai oleh pasokan yang memadai, itu yang harus dijaga," jelas Bambang.
Oleh karena itu, lanjutnya, satu-satunya cara untuk segera meredam angka inflasi yang mencapai 3,29 persen di bulan Juli adalah menjaga stok pangan.
"Jadi saya menganggap satu-satunya cara supaya inflasinya tidak melonjak itu (suplai) pangannya diperbaiki," pungkasnya.
(gpr)