Omzet pedagang kue subuh di Senen naik 100%
A
A
A
Sindonews.com - Pedagang kue di Pasar Kue Subuh Senen mulai menikmati kenaikan penjualan selama Ramadan dengan untung yang lebih besar daripada bulan biasa.
Mayoritas pedagang di pasar kue yang buka dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 07.00 ini mengalami kenaikan omzet lebih dari 100 persen. Seorang penjual kue kering, Idad menyebut dirinya bisa meraup omzet Rp1 juta per hari atau naik tinggi dari biasanya yang hanya Rp200 sampai Rp300 ribu pada hari normal.
"Paket saya kue kering nastar nanas, nastar keju, nastar kacang, kue sagu, putri salju, pastel mini, kastengel itu paket enam toplesnya antara Rp45 ribu sampai Rp100 ribu," ujarnya kepada Sindonews, belum lama ini.
Dia menyebut perbedaan harga antara yang mahal dan yang lebih murah lebih dikarenakan kualitas dan pembuat kue keringnya sendiri.
"Yang paketan Rp50 ribu (enam toples) ke bawah itu buatan pabrik, sedangkan yang buatan rumahan itu per paket (enam toplesnya) Rp60 ribu ke atas, makanya yang rumahan lebih enak," lanjut Idad.
Penjual kue lainnya, Pardi juga menyebut dia memiliki paket berbeda-beda menjelang Lebaran. "Paketan kue keringnya ada yang Rp65 ribu sampe Rp75 ribu per enam toples kue kering seperti nastar, kue sagu, dan kastengel, saya jual paket isi empat toples Rp55 ribu, ada lagi empat toples tambah sirup jeruk Rp65 ribu, sedangkan toples satuannya Rp15 ribu," jelasnya.
Sementara, penjualan kue basah seperti lemper, bacang, risoles dan kue basah lainnya juga mengalami hal serupa. Seorang pedagang kue basah, Halim menyebut dirinya bisa meraup omzet selama Ramadan sebesar Rp15 juta per bulan dari biasanya hanya Rp8 juta sampai Rp10 juta pada hari-hari biasa.
"Ramadan dan Lebaran malah lebih ramai kok, saya banyaknya terima order, kalau yang satuan kaya hari-hari sekarang buat makan sehari-hari saja," ujarnya.
Dia menyebut secara satuan harga-harga kue basah seperti kue cantik manis satuannya Rp800, pastel Rp1.000, risoles mayonaise Rp2.500, sosis solo satuannya Rp1.000, lemper kecil seharga Rp1.000, sedangkan lemper ukuran besar Rp2.000.
Namun hal yang berbeda dialami Pardi yang mengalami penurunan penjualan kue basah selama Ramadan dan menjelang lebaran. "Biasanya, kalau acara buka puasa kan malam, siang puasa," ujarnya.
Walaupun penjualan kue basah menurun tetapi dia mengaku masih meraup untung dari penjualan kue-kue kering menjelang Lebaran. "Hari-hari normal omzetnya Rp300 ribu per hari, sekarang bisa sampai Rp1,5 juta, walaupun penjualan kue basah menurun tapi saya akalin dengan penjualan kue kering," ujar Pardi. (izz)
Mayoritas pedagang di pasar kue yang buka dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 07.00 ini mengalami kenaikan omzet lebih dari 100 persen. Seorang penjual kue kering, Idad menyebut dirinya bisa meraup omzet Rp1 juta per hari atau naik tinggi dari biasanya yang hanya Rp200 sampai Rp300 ribu pada hari normal.
"Paket saya kue kering nastar nanas, nastar keju, nastar kacang, kue sagu, putri salju, pastel mini, kastengel itu paket enam toplesnya antara Rp45 ribu sampai Rp100 ribu," ujarnya kepada Sindonews, belum lama ini.
Dia menyebut perbedaan harga antara yang mahal dan yang lebih murah lebih dikarenakan kualitas dan pembuat kue keringnya sendiri.
"Yang paketan Rp50 ribu (enam toples) ke bawah itu buatan pabrik, sedangkan yang buatan rumahan itu per paket (enam toplesnya) Rp60 ribu ke atas, makanya yang rumahan lebih enak," lanjut Idad.
Penjual kue lainnya, Pardi juga menyebut dia memiliki paket berbeda-beda menjelang Lebaran. "Paketan kue keringnya ada yang Rp65 ribu sampe Rp75 ribu per enam toples kue kering seperti nastar, kue sagu, dan kastengel, saya jual paket isi empat toples Rp55 ribu, ada lagi empat toples tambah sirup jeruk Rp65 ribu, sedangkan toples satuannya Rp15 ribu," jelasnya.
Sementara, penjualan kue basah seperti lemper, bacang, risoles dan kue basah lainnya juga mengalami hal serupa. Seorang pedagang kue basah, Halim menyebut dirinya bisa meraup omzet selama Ramadan sebesar Rp15 juta per bulan dari biasanya hanya Rp8 juta sampai Rp10 juta pada hari-hari biasa.
"Ramadan dan Lebaran malah lebih ramai kok, saya banyaknya terima order, kalau yang satuan kaya hari-hari sekarang buat makan sehari-hari saja," ujarnya.
Dia menyebut secara satuan harga-harga kue basah seperti kue cantik manis satuannya Rp800, pastel Rp1.000, risoles mayonaise Rp2.500, sosis solo satuannya Rp1.000, lemper kecil seharga Rp1.000, sedangkan lemper ukuran besar Rp2.000.
Namun hal yang berbeda dialami Pardi yang mengalami penurunan penjualan kue basah selama Ramadan dan menjelang lebaran. "Biasanya, kalau acara buka puasa kan malam, siang puasa," ujarnya.
Walaupun penjualan kue basah menurun tetapi dia mengaku masih meraup untung dari penjualan kue-kue kering menjelang Lebaran. "Hari-hari normal omzetnya Rp300 ribu per hari, sekarang bisa sampai Rp1,5 juta, walaupun penjualan kue basah menurun tapi saya akalin dengan penjualan kue kering," ujar Pardi. (izz)
(gpr)