Sukses kembangkan buah-buahan Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Berpindah-pindah karier atau berpindah bidang ternyata dapat mendatangkan keuntungan tersendiri bagi beberapa orang. Salah satunya Managing Director Sunpride, Martin M Widjadja.
"Saya adalah seorang profesional, dulu lulus kuliah, kerja di Procter and Gamble (P&G) selama lima tahun. Setelahnya, saya masuk ke industri tekstil juga selama lima tahun, terakhir pindah ke buah, kayaknya jatuh cinta di sini saya," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pria yang bergabung di PT Sewu Segar Nusantara pada 2000 ini pada awalnya melihat, ada potensi besar yang dapat dikembangkan dari buah-buahan Indonesia selain pisang Cavendish yang menjadi produk unggulannya.
"Waktu itu produknya baru pisang Cavendish saja, satu macam. Size-nya juga masih kecil sekali. Jadi kita pelajari pasarnya bagaimana, ternyata pasarnya besar sekali. Terus kita tumbuhkan item-item lain dari pisang Cavendish menjadi beberapa item," katanya.
Martin mengatakan, dalam menghadapi pasar buah yang cukup ketat maka pihaknya membuat segmentasi pasar dari produk Sewu Segar ini.
"Misalnya segmen pasar itu ada A, B, dan C. Kita ciptakan Sunpride itu A, untuk segmen B itu Sweety, dan yang segmen terakhir namanya Sunfresh. Jadi langsung terbentuk tiga segmen," ujarnya.
Martin mengungkapkan keseriusannya menjalani bisnis buah tersebut tidak terlepas dari passionnya terhadap buah-buahan dan segala tantangan pengembangan buah di Indonesia.
Selain itu, dia bisa mempelajari hal baru setiap harinya dari para petani dan seluruh pemangku kepentingan di bidang ini.
"Mau coba hal baru saja, dan memang suka passion saya. Kalau di buah ini tantangan yang ada itu enggak selesai-selesai, ada saja tantangannya. Ada hal baru yang bisa dipelajari, dan saya ketemu dengan teman-teman pecinta buah yang luar biasa. Enggak bosan-bosan deh tiap hari pasti belajar," paparnya.
Dia menambahkan, selain keuletan, hasrat serta passion akan satu bidang tertentu adalah kunci penting menuju kesuksesan seseorang.
"Kalau kita ingin sukses di bidang apapun sebenarnya cari satu hal, cari passion kita ada di mana. Ikuti passion kita. Saya belum pernah bertemu orang yang tidak sukses karena ikutin passionnya, itu saja," pungkas Martin. (izz)
"Saya adalah seorang profesional, dulu lulus kuliah, kerja di Procter and Gamble (P&G) selama lima tahun. Setelahnya, saya masuk ke industri tekstil juga selama lima tahun, terakhir pindah ke buah, kayaknya jatuh cinta di sini saya," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pria yang bergabung di PT Sewu Segar Nusantara pada 2000 ini pada awalnya melihat, ada potensi besar yang dapat dikembangkan dari buah-buahan Indonesia selain pisang Cavendish yang menjadi produk unggulannya.
"Waktu itu produknya baru pisang Cavendish saja, satu macam. Size-nya juga masih kecil sekali. Jadi kita pelajari pasarnya bagaimana, ternyata pasarnya besar sekali. Terus kita tumbuhkan item-item lain dari pisang Cavendish menjadi beberapa item," katanya.
Martin mengatakan, dalam menghadapi pasar buah yang cukup ketat maka pihaknya membuat segmentasi pasar dari produk Sewu Segar ini.
"Misalnya segmen pasar itu ada A, B, dan C. Kita ciptakan Sunpride itu A, untuk segmen B itu Sweety, dan yang segmen terakhir namanya Sunfresh. Jadi langsung terbentuk tiga segmen," ujarnya.
Martin mengungkapkan keseriusannya menjalani bisnis buah tersebut tidak terlepas dari passionnya terhadap buah-buahan dan segala tantangan pengembangan buah di Indonesia.
Selain itu, dia bisa mempelajari hal baru setiap harinya dari para petani dan seluruh pemangku kepentingan di bidang ini.
"Mau coba hal baru saja, dan memang suka passion saya. Kalau di buah ini tantangan yang ada itu enggak selesai-selesai, ada saja tantangannya. Ada hal baru yang bisa dipelajari, dan saya ketemu dengan teman-teman pecinta buah yang luar biasa. Enggak bosan-bosan deh tiap hari pasti belajar," paparnya.
Dia menambahkan, selain keuletan, hasrat serta passion akan satu bidang tertentu adalah kunci penting menuju kesuksesan seseorang.
"Kalau kita ingin sukses di bidang apapun sebenarnya cari satu hal, cari passion kita ada di mana. Ikuti passion kita. Saya belum pernah bertemu orang yang tidak sukses karena ikutin passionnya, itu saja," pungkas Martin. (izz)
(gpr)