Pertamina kebut pemasangan alat pengendali BBM subsidi
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) menegaskan pemasangan alat Radio Frequency Identification (RFID) sebagai alat monitoring pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara bertahap dipercepat sehingga beroperasi pada September mendatang.
"Ada beberapa tahap yang harus dilalui. Tapi waktunya (target penyelesaian) tidak berubah," tutur Direktur Utama Karen Agustiawan di sela halal bihalal di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menambahkan, bulan September RFID ditargetkan sudah beroperasi di seluruh Jabodetabek. Adapun saat ini pemasangan diprioritaskan untuk kendaraan BUMN setelah itu target pemasangan RFID sudah tersedia di semua SPBU di Jakarta. "Untuk SPBU, Agustus selesai semua di DKI sebanyak 274 SPBU," kata Hanung.
Menurut dia, setelah seluruh SPBU Jabodetabek menyediakan RFID tag kemudian terpasang di seluruh kendaraan maka pemasangan itu akan merambah ke daerah-daerah lain, khususnya di Kalimantan. Lantaran Kalimantan merupakan sektor pertambangan yang banyak menggunakan BBM sehinggan perlu adanya pemasangan RFID lebih cepat.
"Saat ini di beberapa SPBU sudah bisa dipasang. Nanti kita umumkan lokasi mana saja yang bisa dan ini gratis," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengatakan, pengusaha SPBU siap mensukseskan pemasangan RFID. Bahkan dari awal rencana perkumpulan pengusaha SPBU ini sudah menyatakan kesiapannya memasang RFID di kendaraan.
"Dari awal kan sudah siap sedia. Cuma karena ini tertunda kelanjutannya saya belum bisa liat," singkatnya.
"Ada beberapa tahap yang harus dilalui. Tapi waktunya (target penyelesaian) tidak berubah," tutur Direktur Utama Karen Agustiawan di sela halal bihalal di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menambahkan, bulan September RFID ditargetkan sudah beroperasi di seluruh Jabodetabek. Adapun saat ini pemasangan diprioritaskan untuk kendaraan BUMN setelah itu target pemasangan RFID sudah tersedia di semua SPBU di Jakarta. "Untuk SPBU, Agustus selesai semua di DKI sebanyak 274 SPBU," kata Hanung.
Menurut dia, setelah seluruh SPBU Jabodetabek menyediakan RFID tag kemudian terpasang di seluruh kendaraan maka pemasangan itu akan merambah ke daerah-daerah lain, khususnya di Kalimantan. Lantaran Kalimantan merupakan sektor pertambangan yang banyak menggunakan BBM sehinggan perlu adanya pemasangan RFID lebih cepat.
"Saat ini di beberapa SPBU sudah bisa dipasang. Nanti kita umumkan lokasi mana saja yang bisa dan ini gratis," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengatakan, pengusaha SPBU siap mensukseskan pemasangan RFID. Bahkan dari awal rencana perkumpulan pengusaha SPBU ini sudah menyatakan kesiapannya memasang RFID di kendaraan.
"Dari awal kan sudah siap sedia. Cuma karena ini tertunda kelanjutannya saya belum bisa liat," singkatnya.
(gpr)