IPO, saham Siloam diprediksi diminati investor
A
A
A
Sindonews.com - Rencana PT Siloam International Hospitals (Siloam) melepaskan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) dengan kisaran harga Rp11.200-Rp14.200 per lembar saham diprediksi akan direspon positif oleh pasar.
Direktur PT Ciptadana Securities, John Herry Teja menyatakan optimistis bahwa Siloam akan memperoleh respon positif dari para investor, walaupun harga perdana saham cukup mahal.
Dia menjelaskan, pertumbuhan Siloam yang didukung dengan pembangunan sejumlah rumah sakit ke depan dapat memberikan tingkat price earning (PE) yang lebih rendah.
“PE tinggi, diimbangi dengan pertumbuhan Siloam ke depannya yang akan mengalami peningkatan yang signifikan. Harga Rp11.200 memakai PE 79 kali pada 2014 dan harga Rp14.200 dengan PE 100 kali. Sedangkan pada 2015 bisa jauh lebih rendah, dengan harga Rp11.200 memakai PE 43 kali dan Rp14.200 dengan PE 50 kali,” kata John saat menghadiri paparan publik perseroan di Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Sebagai informasi, perseroan akan melepas 162,75 juta lembar saham pada saat IPO, dengan target dana Rp1,8 triliun-Rp2,3 triliun.
Dalam rangka stabilitas harga, apabila terjadi kelebihan pemesanan saham dalam IPO, maka Lippo Karawaci melalui anak usahanya PT Nilam Biru Bersinar memberikan opsi kepada agen stabilitas untuk dapat melakukan opsi penjatahan lebih sampai dengan sebanyak-banyaknya 14,3 persen dari jumlah saham baru yang ditawarkan.
Adapun penjatahan akan dilakukan pada 10 September 2013, pengembalian uang pesanan dan distribusi saham pada 11 September 2013, dan pencatatan saham pada 12 September 2013. Siloam juga akan melakukan roadshow ke sejumlah negara termasuk London, Singapura dan Hong Kong.
Pencatatan publik tentatif akan dilakukan pada 12 September 2013 mendatang. Sedangkan bertindak sebagai perusahaan penjamin emisi (underwriter), yaitu PT Ciptadana Securities dan PT Credit Suisse Securities Indonesia. Untuk kordinator global yaitu terdiri dari Credit Suisse (Singapore) Limited dan Goldman Sachs (Singapore) Pte.
Direktur PT Ciptadana Securities, John Herry Teja menyatakan optimistis bahwa Siloam akan memperoleh respon positif dari para investor, walaupun harga perdana saham cukup mahal.
Dia menjelaskan, pertumbuhan Siloam yang didukung dengan pembangunan sejumlah rumah sakit ke depan dapat memberikan tingkat price earning (PE) yang lebih rendah.
“PE tinggi, diimbangi dengan pertumbuhan Siloam ke depannya yang akan mengalami peningkatan yang signifikan. Harga Rp11.200 memakai PE 79 kali pada 2014 dan harga Rp14.200 dengan PE 100 kali. Sedangkan pada 2015 bisa jauh lebih rendah, dengan harga Rp11.200 memakai PE 43 kali dan Rp14.200 dengan PE 50 kali,” kata John saat menghadiri paparan publik perseroan di Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Sebagai informasi, perseroan akan melepas 162,75 juta lembar saham pada saat IPO, dengan target dana Rp1,8 triliun-Rp2,3 triliun.
Dalam rangka stabilitas harga, apabila terjadi kelebihan pemesanan saham dalam IPO, maka Lippo Karawaci melalui anak usahanya PT Nilam Biru Bersinar memberikan opsi kepada agen stabilitas untuk dapat melakukan opsi penjatahan lebih sampai dengan sebanyak-banyaknya 14,3 persen dari jumlah saham baru yang ditawarkan.
Adapun penjatahan akan dilakukan pada 10 September 2013, pengembalian uang pesanan dan distribusi saham pada 11 September 2013, dan pencatatan saham pada 12 September 2013. Siloam juga akan melakukan roadshow ke sejumlah negara termasuk London, Singapura dan Hong Kong.
Pencatatan publik tentatif akan dilakukan pada 12 September 2013 mendatang. Sedangkan bertindak sebagai perusahaan penjamin emisi (underwriter), yaitu PT Ciptadana Securities dan PT Credit Suisse Securities Indonesia. Untuk kordinator global yaitu terdiri dari Credit Suisse (Singapore) Limited dan Goldman Sachs (Singapore) Pte.
(rna)