GM kembali buka bisnis di Mesir
A
A
A
Sindonews.com - Produsen mobil asal Amerika Serikat (AS), General Motors kembali membuka usahanya di Afrika setelah beberapa waktu lalu telah menghentikan operasinya di luar Kota Kairo serta kantor di Kairo, Mesir, meski masih memantau situasi dengan seksama.
Seperti dikutip dari Inautonews, Senin (19/8/2013), perusahaan-perusahaan internasional lainnya juga mengatakan kembali terbuka dengan tetap memantau keamanan yang dekat dengan lokasi produksi sebagian besar mereka.
Misalnya, hom appliance terbesar kedua di dunia yang hampir tujuh ribu karyawan di Mesir, yaitu Electrolux pada Rabu pekan kemarin tutup karena situasi keamanan yang tidak stabil. Namun, dengan sekitar 10 fasilitas produksi di pinggiran Kairo ini menilai perkembangan terus menerus dan operasi sebagian akan dilanjutkan pada hari ini.
Di samping GM, BASF, yang menghentikan produksi pada pekan lalu juga mengatakan kantornya di Alexandria dan Kairo dan sebuah pabrik di Kota Sadat, 94 km dari Kairo naik dan berjalan lagi sejak kemarin.
Lebih dari 700 orang tewas di Mesir, sebagian besar dari mereka pendukung Presiden terguling Mohamed Mursi, dalam empat hari kekerasan di mana pemerintah yang didukung militer melancarkan tindakan keras sengit pada pendukungnya.
Seperti dikutip dari Inautonews, Senin (19/8/2013), perusahaan-perusahaan internasional lainnya juga mengatakan kembali terbuka dengan tetap memantau keamanan yang dekat dengan lokasi produksi sebagian besar mereka.
Misalnya, hom appliance terbesar kedua di dunia yang hampir tujuh ribu karyawan di Mesir, yaitu Electrolux pada Rabu pekan kemarin tutup karena situasi keamanan yang tidak stabil. Namun, dengan sekitar 10 fasilitas produksi di pinggiran Kairo ini menilai perkembangan terus menerus dan operasi sebagian akan dilanjutkan pada hari ini.
Di samping GM, BASF, yang menghentikan produksi pada pekan lalu juga mengatakan kantornya di Alexandria dan Kairo dan sebuah pabrik di Kota Sadat, 94 km dari Kairo naik dan berjalan lagi sejak kemarin.
Lebih dari 700 orang tewas di Mesir, sebagian besar dari mereka pendukung Presiden terguling Mohamed Mursi, dalam empat hari kekerasan di mana pemerintah yang didukung militer melancarkan tindakan keras sengit pada pendukungnya.
(izz)