2016, PTDI siap produksi massal pesawat N-219
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Teknologi PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Andi Alisjahbana mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan desain pesawat terbaru N-219 dan diharapkan akhir 2014 atau 2015 sudah dapat diuji coba untuk pertama kalinya.
"Kita sudah desain pendahuluan. Insya Allah bisa roll out 2014 akhir. Prototipenya dua pesawat itu untuk N-219," kata Andi di JCC, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Andi berani menjamin pesawat ini dibuat dengan menggunakan mayoritas muatan lokal Indonesia. "Desainnya sudah jadi dan konten lokalnya tinggi sekali karena ini sederhana. Impor untuk elektroniknya hanya avionic dan mesin. sedangkan ban, landing gear, kaca, dan windshield buatan sendiri," jelasnya.
Dia mengatakan, apabila model pendahuluan selsai akhir 2014, maka diharapkan prototipe N-219 dapat dikeluarkan pada 2015 dan sudah dapat diproduksi massal pada 2016. "Yang penting prototipe dan sertifikasi, karena kalau enggak ada sertifikasi kita enggak bisa jual," tutur dia.
Menurutnya, beberapa pihak sudah siap memesan pesawat tersebut dengan total sebanyak 200 pesawat. "Nomor satu itu Nusantara Buana Airlines (NBA) yang memesan 30 unit, Merpati meminta 20 unit, bahkan Lion memesan 100 unit, walaupun dalam tataran Letter of Intent," pungkas suami Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana ini.
"Kita sudah desain pendahuluan. Insya Allah bisa roll out 2014 akhir. Prototipenya dua pesawat itu untuk N-219," kata Andi di JCC, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Andi berani menjamin pesawat ini dibuat dengan menggunakan mayoritas muatan lokal Indonesia. "Desainnya sudah jadi dan konten lokalnya tinggi sekali karena ini sederhana. Impor untuk elektroniknya hanya avionic dan mesin. sedangkan ban, landing gear, kaca, dan windshield buatan sendiri," jelasnya.
Dia mengatakan, apabila model pendahuluan selsai akhir 2014, maka diharapkan prototipe N-219 dapat dikeluarkan pada 2015 dan sudah dapat diproduksi massal pada 2016. "Yang penting prototipe dan sertifikasi, karena kalau enggak ada sertifikasi kita enggak bisa jual," tutur dia.
Menurutnya, beberapa pihak sudah siap memesan pesawat tersebut dengan total sebanyak 200 pesawat. "Nomor satu itu Nusantara Buana Airlines (NBA) yang memesan 30 unit, Merpati meminta 20 unit, bahkan Lion memesan 100 unit, walaupun dalam tataran Letter of Intent," pungkas suami Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana ini.
(izz)