SBY optimistis ekonomi RI segera membaik
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menegaskan rasa optimismenya perekonomian Indonesia akan segera membaik akibat tekanan belakangan ini.
Dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna dengan agenda kemajuan pencapain reformasi birokrasi di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/8/2013), SBY mengatakan, bahwa dia telah memutuskan paket kebijakan dan langkah tindakan untuk mengatasi gejolak perekonomian.
"Saya tetap optimistis meskipun goncangan ini terasa benar. Tapi kalau paket kebijakan dan solusi yang telah kita tetapkan dijalankan, saya sekali lagi optimistis akan ada perbaikan terhadap perekonomian kita," kata SBY dikutip dari laman Setkab, Jumat (23/8/2013).
Menurut Presiden, keputusan itu diambil setelah pemerintah melakukan koordinasi dengan kalangan dunia usaha serta pihak-pihak terkait, dan setelah tim ekonomi melakukan persiapan selama enam hari.
"Saya berharap seluruh jajaran kabinet ikut aktif untuk mengimplementasikan kebijakan yang telah saya putuskan dan tetapkan," kata Presiden SBY.
Selanjutnya Presiden menyebutkan inti langkah dan tindakan pemerintah terdiri atas sejumlah paket kebijakan dan langkah tindakan yang mulai dilakukan sejak hari ini sebetulnya. Sasaran dan tujuan paket kebijakan tersebut, kata Presiden, untuk memperbaiki current account dalam upaya mengurangi defsit.
Langkah kebijakan itu, tambah Presiden, juga bertujuan untuk mengelola stabilitas nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan.
Paket lainnya, kata Presiden, untuk melancarkan, menggerakkan dan mempercepat berbagai proyek investasi, seraya menjaga daya beli masyarakat.
Sasaran dan tujuan ketiga, kata Presiden, untuk memastikan stabilitas harga terutama bahan pokok bisa dikelola dengan baik, yaitu untuk memastikan adanya stabilitas harga pada tingkat barang dan jasa terutama bahan-bahan pokok pemerintah mengeluarkan aturan dan kebijakan.
Sedang yang keempat, kata Presiden, melakukan sinergi dan kolaborasi dengan dunia usaha dalam upaya mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna dengan agenda kemajuan pencapain reformasi birokrasi di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/8/2013), SBY mengatakan, bahwa dia telah memutuskan paket kebijakan dan langkah tindakan untuk mengatasi gejolak perekonomian.
"Saya tetap optimistis meskipun goncangan ini terasa benar. Tapi kalau paket kebijakan dan solusi yang telah kita tetapkan dijalankan, saya sekali lagi optimistis akan ada perbaikan terhadap perekonomian kita," kata SBY dikutip dari laman Setkab, Jumat (23/8/2013).
Menurut Presiden, keputusan itu diambil setelah pemerintah melakukan koordinasi dengan kalangan dunia usaha serta pihak-pihak terkait, dan setelah tim ekonomi melakukan persiapan selama enam hari.
"Saya berharap seluruh jajaran kabinet ikut aktif untuk mengimplementasikan kebijakan yang telah saya putuskan dan tetapkan," kata Presiden SBY.
Selanjutnya Presiden menyebutkan inti langkah dan tindakan pemerintah terdiri atas sejumlah paket kebijakan dan langkah tindakan yang mulai dilakukan sejak hari ini sebetulnya. Sasaran dan tujuan paket kebijakan tersebut, kata Presiden, untuk memperbaiki current account dalam upaya mengurangi defsit.
Langkah kebijakan itu, tambah Presiden, juga bertujuan untuk mengelola stabilitas nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan.
Paket lainnya, kata Presiden, untuk melancarkan, menggerakkan dan mempercepat berbagai proyek investasi, seraya menjaga daya beli masyarakat.
Sasaran dan tujuan ketiga, kata Presiden, untuk memastikan stabilitas harga terutama bahan pokok bisa dikelola dengan baik, yaitu untuk memastikan adanya stabilitas harga pada tingkat barang dan jasa terutama bahan-bahan pokok pemerintah mengeluarkan aturan dan kebijakan.
Sedang yang keempat, kata Presiden, melakukan sinergi dan kolaborasi dengan dunia usaha dalam upaya mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
(gpr)