Hatta: 'Hattanomics' untuk melindungi Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menyebut kebijakan 'Hattanomics' banyak diprotes, karena dianggap terlalu protektif dan kurang ramah pada investor asing.
Bahkan dia mengaku bahwa tudingan tersebut diperoleh dari sebuah media bertaraf internasional. Hatta juga menyebut pandangan 'Hattanomics' seperti itu keliru, karena dia hanya ingin memperbaiki tata niaga internasional agar lebih adil dan Indonesia dapat mengolah kekayaan alam sendiri.
"Kita juga ingin mengolah kekayaan alam kita agar bernilai tambah, sehingga tidak hanya neraca perdagangan yang tinggi tapi juga neraca pekerja," ujarnya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Hatta merasa kebijaka ekonomi yang tidak mendorong penambahan nilai (value added) hanya akan membuat Indonesia tidak berdaya saing dan mematikan kreativitas dan inovasi.
"Oleh sebab itu pada 2014, kita tidak menjual mineral berupa bahan mentah. Tetapi kita wajibkan membangun inustri hilir dengan membangun smelter," kata Hatta.
Selain itu, dia akan meningkatkan kapasitas pengetahuan (knowledge capacity) agar dapat mengelola sumber daya alam sendiri.
"Ini termasuk usaha mendukung akselerasi proses transformasi pembangunan dari efficiency driven menjadi innovation driven," pungkas Hatta.
Bahkan dia mengaku bahwa tudingan tersebut diperoleh dari sebuah media bertaraf internasional. Hatta juga menyebut pandangan 'Hattanomics' seperti itu keliru, karena dia hanya ingin memperbaiki tata niaga internasional agar lebih adil dan Indonesia dapat mengolah kekayaan alam sendiri.
"Kita juga ingin mengolah kekayaan alam kita agar bernilai tambah, sehingga tidak hanya neraca perdagangan yang tinggi tapi juga neraca pekerja," ujarnya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Hatta merasa kebijaka ekonomi yang tidak mendorong penambahan nilai (value added) hanya akan membuat Indonesia tidak berdaya saing dan mematikan kreativitas dan inovasi.
"Oleh sebab itu pada 2014, kita tidak menjual mineral berupa bahan mentah. Tetapi kita wajibkan membangun inustri hilir dengan membangun smelter," kata Hatta.
Selain itu, dia akan meningkatkan kapasitas pengetahuan (knowledge capacity) agar dapat mengelola sumber daya alam sendiri.
"Ini termasuk usaha mendukung akselerasi proses transformasi pembangunan dari efficiency driven menjadi innovation driven," pungkas Hatta.
(izz)