Rupiah melemah, pedagang tempe naikkan harga
A
A
A
Sindonews.com - Para pedagang tempe dan tahu terpaksa menaikkan harga sebagai imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Penaikan harga diakui mereka harus dilakukan mengingat harga kedelai yang juga mengalami peningkatan harga.
Salah seorang pedagang tempe dan tahu di Pasar Kanoman, Kota Cirebon, Yanto menyebutkan, sejak tiga hari terakhir harga tempe dan tahu di warungnya telah dinaikkan.
"Sudah tiga hari ini naik, ya mau bagaimana lagi kan kedelainya juga naik harga," ungkap dia, Senin (26/8/2013).
Saat ini, dia menghargai tempe seukuran 40 cm menjadi Rp7.000/buah dari sebelumnya Rp6.000/buah. Sedangkan tempe daun sepanjang sekitar 15 cm, dia naikkan menjadi Rp2.500/buah dari sebelumnya Rp2.000/buah.
Harga yang sama dia berlakukan pula untuk produksi kedelai lainnya yakni tahu. Dia menyebutkan, saat ini harga kedelai menjadi Rp10.000/kg dari sebelumnya Rp7.300/kg.
Meski naik, dia mengaku tak sampai mempengaruhi banyak omzet penjualannya karena sudah memiliki pelanggan tetap. Dia menambahkan, ada juga pembeli yang mempertanyakan kenaikan harga tempe dan tahu tersebut. Namun rata-rata akhirnya memahami situasi yang dihadapi.
"Harapannya sih harga kedelai turun dan normal seperti sebelumnya. Tapi kalau memang tidak bisa, ya sudah," ujar dia.
Terpisah, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat harga kedelai mengalami kenaikan. Bahkan, di sejumlah distributor, stok kacang kedelai mengalami kekosongan.
Bahkan, sejak sepekan terakhir stok kacang kedelai hanya tinggal beberapa karung saja. "Sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, harga kacang kedelai naik," tutur pemilik gudang kacang kedelai, Ani.
Serupa dengan Yanto, dia pun berharap nilai tukar rupiah terhadap dolar segera membaik. Hal itu diakui dia berdampak pada komoditas kedelai yang dijualnya.
Salah seorang pedagang tempe dan tahu di Pasar Kanoman, Kota Cirebon, Yanto menyebutkan, sejak tiga hari terakhir harga tempe dan tahu di warungnya telah dinaikkan.
"Sudah tiga hari ini naik, ya mau bagaimana lagi kan kedelainya juga naik harga," ungkap dia, Senin (26/8/2013).
Saat ini, dia menghargai tempe seukuran 40 cm menjadi Rp7.000/buah dari sebelumnya Rp6.000/buah. Sedangkan tempe daun sepanjang sekitar 15 cm, dia naikkan menjadi Rp2.500/buah dari sebelumnya Rp2.000/buah.
Harga yang sama dia berlakukan pula untuk produksi kedelai lainnya yakni tahu. Dia menyebutkan, saat ini harga kedelai menjadi Rp10.000/kg dari sebelumnya Rp7.300/kg.
Meski naik, dia mengaku tak sampai mempengaruhi banyak omzet penjualannya karena sudah memiliki pelanggan tetap. Dia menambahkan, ada juga pembeli yang mempertanyakan kenaikan harga tempe dan tahu tersebut. Namun rata-rata akhirnya memahami situasi yang dihadapi.
"Harapannya sih harga kedelai turun dan normal seperti sebelumnya. Tapi kalau memang tidak bisa, ya sudah," ujar dia.
Terpisah, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat harga kedelai mengalami kenaikan. Bahkan, di sejumlah distributor, stok kacang kedelai mengalami kekosongan.
Bahkan, sejak sepekan terakhir stok kacang kedelai hanya tinggal beberapa karung saja. "Sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, harga kacang kedelai naik," tutur pemilik gudang kacang kedelai, Ani.
Serupa dengan Yanto, dia pun berharap nilai tukar rupiah terhadap dolar segera membaik. Hal itu diakui dia berdampak pada komoditas kedelai yang dijualnya.
(gpr)