Ekonomi masih bergejolak, BI pertimbangkan beli SBN
A
A
A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) menegaskan apabila kondisi perekonomian Indonesia masih bergejolak, maka BI akan melakukan intervensi.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, intervensi yang akan dilakukan BI apabila diperlukan adalah membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar saham.
"Kita juga melakukan pembelian SBN apabila diperlukan. Itu yang bisa kami sampaikan," ujar Agus di Gedung DPR, Selasa (27/8/2013) dini hari.
Sementara Agus juga mengaku, BI tidak menargetkan kisaran tertentu dalam nilai tukar rupiah, tetapi lebih kepada menjaga stabilitas rupiah itu sendiri.
"Bahwa kita tidak menargetkan nilai tukar tertentu, tapi ingin lebih menjaga stabilitas nilai tukar, sehingga ada dalam batas yang stabil," lanjut Agus.
Dia berjanji akan mewujudkan fundamental perekonomian yang bagus dan stabil kembali dengan tetap menjaga nilai tukar rupiah tersebut.
Di sisi lain, Agus berharap, pemerintah menjaga defisit neraca pembayaran dengan berbagai macam kebijakan.
"Neraca pembayaran mesti kita respon dengan jangka pendek, menengah, dan panjang supaya menunjukkan kondisi yang lebih sehat," pungkas Agus.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, intervensi yang akan dilakukan BI apabila diperlukan adalah membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar saham.
"Kita juga melakukan pembelian SBN apabila diperlukan. Itu yang bisa kami sampaikan," ujar Agus di Gedung DPR, Selasa (27/8/2013) dini hari.
Sementara Agus juga mengaku, BI tidak menargetkan kisaran tertentu dalam nilai tukar rupiah, tetapi lebih kepada menjaga stabilitas rupiah itu sendiri.
"Bahwa kita tidak menargetkan nilai tukar tertentu, tapi ingin lebih menjaga stabilitas nilai tukar, sehingga ada dalam batas yang stabil," lanjut Agus.
Dia berjanji akan mewujudkan fundamental perekonomian yang bagus dan stabil kembali dengan tetap menjaga nilai tukar rupiah tersebut.
Di sisi lain, Agus berharap, pemerintah menjaga defisit neraca pembayaran dengan berbagai macam kebijakan.
"Neraca pembayaran mesti kita respon dengan jangka pendek, menengah, dan panjang supaya menunjukkan kondisi yang lebih sehat," pungkas Agus.
(rna)