Harga minyak di Asia melonjak

Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini naik, karena kekuatan Barat tengah menyiapkan kemungkinan aksi militer terhadap Suriah atas tuduhan penggunaan senjata kimia.

Para pengamat mengatakan, serangan militer yang menargetkan rezim Presiden Bashar al-Assad itu bisa lebih meningkatkan ketegangan di produsen minyak Timur Tengah, yang telah didera krisis politik Mesir.

Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik USD2,95 ke USD111,96 per barel pada perdagangan sore. Kontrak sempat mencapai level tertinggi intra-day di USD112,23 per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik USD2,81 ke USD117,17 per barel setelah mencapai tingkat tertinggi intra-day USD117,22.

"Potensi aksi militer (terhadap Suriah) dalam hitungan hari atau minggu telah membantu mengangkat harga minyak," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets, Sydney, seperti dilansir AFP, Rabu (28/8/2013).

Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan, pihaknya siap menghukum mereka yang mengambil keputusan keji kepada orang-orang tidak bersalah. Mereka memutuskan untuk meningkatkan dukungan militer Perancis untuk pemberontak Suriah.

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menggarisbawahi persiapan atas kemungkinan serangan militer terhadap Suriah. "Risiko minyak tetap, dalam hal potensi gangguan perdagangan dan pengiriman di wilayah tersebut," ujar McCarthy.