Kemenkeu naikkan proyeksi inflasi jadi 9,2%
A
A
A
Sindonews.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah memproyeksikan angka inflasi tahun ini sebesar 9,2 persen dari sebelumnya 7,2 persen.
Angka tersebut merupakan akumulasi dari stok dan harga pangan, rupiah yang terus terdepresiasi, serta gejolak perekonomian yang terjadi belakangan ini.
Bambang menuturkan, pembebasan kuota importasi pangan belum akan menolong. Pasalnya kelangkaan pangan dan tingginya harga pangan telah terjadi sejak Juli, sebelum kebijakan yang diinisiasi Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Pertanian Suswono tersebut dijalankan.
"Masalahnya inflasi itu sudah terjadi dari Juli. Dan Juli hingga Agustus ini memang masih berat, jadi kita proyeksinya 9,2 persen tahun ini," ujar Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Dia mengatakan, selalu ada kemungkinan untuk mencapai deflasi pada akhir tahun (Oktober). Namun kemungkinan tersebut sangat kecil.
"Sangat kecil sekali kemungkinannya, deflasi yang besar sekali hanya bisa pada Maret, April, dan Mei serta bulan (Oktober) tersebut," pungkas Bambang.
Angka tersebut merupakan akumulasi dari stok dan harga pangan, rupiah yang terus terdepresiasi, serta gejolak perekonomian yang terjadi belakangan ini.
Bambang menuturkan, pembebasan kuota importasi pangan belum akan menolong. Pasalnya kelangkaan pangan dan tingginya harga pangan telah terjadi sejak Juli, sebelum kebijakan yang diinisiasi Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Pertanian Suswono tersebut dijalankan.
"Masalahnya inflasi itu sudah terjadi dari Juli. Dan Juli hingga Agustus ini memang masih berat, jadi kita proyeksinya 9,2 persen tahun ini," ujar Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Dia mengatakan, selalu ada kemungkinan untuk mencapai deflasi pada akhir tahun (Oktober). Namun kemungkinan tersebut sangat kecil.
"Sangat kecil sekali kemungkinannya, deflasi yang besar sekali hanya bisa pada Maret, April, dan Mei serta bulan (Oktober) tersebut," pungkas Bambang.
(izz)