Saham energi topang Wall Street
A
A
A
Sindonews.com - Bursa Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat berhasil menguat didukung relinya saham sektor energi akibat melonjaknya harga minyak dunia akibat tersulut aksi militer yang akan dilakukan Amerika Serikat (AS) ke Suriah.
Minyak mentah brent naik 1,4 persen, sementara minyak mentah berjangka AS naik 0,4 persen atau naik 5,3 persen selama lima sesi terakhir karena investor khawatir atas tindakan militer AS ke SSuriah yang bisa dikhawatirkan menggangu pasokan. Selama sesi perdagangan, harga minyak mentah tersebut mencapai level tertingginya sejak Mei 2011.
Adapun saham sektor energi di indeks S&P 500 naik 1,8 persen. Sementara saham Chevron Corp ( CVX.N ) naik 2,5 persen menjadi USD121,81, sedangkan saham Exxon Mobil (XOM.N ) naik 2,3 persen menjadi USD88,84.
"Jika Anda ingin lindung nilai terhadap ketidakpastian Timur Tengah, saham-saham energi akan membantu Anda dengan baik," kata Kepala Strategi Investasi Northern Trust Global Investments, Jim McDonald seperti dilansir Reuters, Kamis (29/8/2013).
Sementara di Dewan Keamanan PBB , Inggris mencari otorisasi untuk melakukan aksi militer ke Suriah atas dugaan serangan gas beracun terhadap warga sipil oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Para pejabat AS menggambarkan rencana serangan multinasional ini akan berlangsung berhari-hari.
Pada penutupan perdagangan, indeks Dow Jones naik 48,38 poin atau 0,33 persen ke 14.824,51; indeks S&P 500 naik 4,48 poin atau 0,27 persen ke 1.634,96 dan Nasdaq naik 14,83 poin atau 0,41 persen ke 3.593,35.
Volume perdagngan ringan dengan sekitar 4,19 miliar saham ditransaksikan di New York Stock Exchange, Nasdaq dan NYSE MKT. Nilai tersebut di bawah rata-rata harian sepanjang tahun ini sebanyak 6,31 miliar saham.
Minyak mentah brent naik 1,4 persen, sementara minyak mentah berjangka AS naik 0,4 persen atau naik 5,3 persen selama lima sesi terakhir karena investor khawatir atas tindakan militer AS ke SSuriah yang bisa dikhawatirkan menggangu pasokan. Selama sesi perdagangan, harga minyak mentah tersebut mencapai level tertingginya sejak Mei 2011.
Adapun saham sektor energi di indeks S&P 500 naik 1,8 persen. Sementara saham Chevron Corp ( CVX.N ) naik 2,5 persen menjadi USD121,81, sedangkan saham Exxon Mobil (XOM.N ) naik 2,3 persen menjadi USD88,84.
"Jika Anda ingin lindung nilai terhadap ketidakpastian Timur Tengah, saham-saham energi akan membantu Anda dengan baik," kata Kepala Strategi Investasi Northern Trust Global Investments, Jim McDonald seperti dilansir Reuters, Kamis (29/8/2013).
Sementara di Dewan Keamanan PBB , Inggris mencari otorisasi untuk melakukan aksi militer ke Suriah atas dugaan serangan gas beracun terhadap warga sipil oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Para pejabat AS menggambarkan rencana serangan multinasional ini akan berlangsung berhari-hari.
Pada penutupan perdagangan, indeks Dow Jones naik 48,38 poin atau 0,33 persen ke 14.824,51; indeks S&P 500 naik 4,48 poin atau 0,27 persen ke 1.634,96 dan Nasdaq naik 14,83 poin atau 0,41 persen ke 3.593,35.
Volume perdagngan ringan dengan sekitar 4,19 miliar saham ditransaksikan di New York Stock Exchange, Nasdaq dan NYSE MKT. Nilai tersebut di bawah rata-rata harian sepanjang tahun ini sebanyak 6,31 miliar saham.
(rna)