Ini alasan Agus Marto naikkan BI Rate
Ini alasan Agus Marto naikkan BI Rate
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mempunyai alasan tersendiri mengapa Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI tadi siang menjadi 7 persen dari sebelumnya 6,5 persen.
Dia menyebut kenaikan BI Rate dilakukan untuk mengantisipasi expected inflation tahun ini dari yang sebelumnya 8,6-9,2 persen menjadi 9 sampai 9,8 persen tahun ini.
"Kondisi ini perlu kita respon karena kita tidak ingin ini menjadi dua digit. Kalau kita naikkan BI Rate itu antara lain untuk merespon kondisi expected inflation yang bisa sampai kisaran itu," ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Ketika disinggung mengenai cepatnya BI merubah prediksi inflasi tahunan, Agus mengaku RDG hari ini baru mengumpulkan hasil survei mingguan terbaru dan pada akhirnya kajian dari RDG memutuskan untuk menaikkan BI Rate menjadi 7 persen.
"Justru ini kan RDG bulanan dimana seluruh aspek dilakukan kajian. Laporan-laporan sudah masuk termasuk hasil survey mingguan minggu ketiga Agustus sudah masuk," terang Agus.
Agus yakin kebijakan menaikkan BI Rate tersebut cukup memadai serta menekankan pada aspek makroprudensial. "Kita juga merespon di Loan to Value Ratio (LTV), Giro Wajib Minimum (GWM), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan GWM Sekunder. Kita juga respon dengan supervisory action dan itu untuk yakinkan bank-bank dalam keadaan baik," pungkasnya.
Dia menyebut kenaikan BI Rate dilakukan untuk mengantisipasi expected inflation tahun ini dari yang sebelumnya 8,6-9,2 persen menjadi 9 sampai 9,8 persen tahun ini.
"Kondisi ini perlu kita respon karena kita tidak ingin ini menjadi dua digit. Kalau kita naikkan BI Rate itu antara lain untuk merespon kondisi expected inflation yang bisa sampai kisaran itu," ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Ketika disinggung mengenai cepatnya BI merubah prediksi inflasi tahunan, Agus mengaku RDG hari ini baru mengumpulkan hasil survei mingguan terbaru dan pada akhirnya kajian dari RDG memutuskan untuk menaikkan BI Rate menjadi 7 persen.
"Justru ini kan RDG bulanan dimana seluruh aspek dilakukan kajian. Laporan-laporan sudah masuk termasuk hasil survey mingguan minggu ketiga Agustus sudah masuk," terang Agus.
Agus yakin kebijakan menaikkan BI Rate tersebut cukup memadai serta menekankan pada aspek makroprudensial. "Kita juga merespon di Loan to Value Ratio (LTV), Giro Wajib Minimum (GWM), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan GWM Sekunder. Kita juga respon dengan supervisory action dan itu untuk yakinkan bank-bank dalam keadaan baik," pungkasnya.
(gpr)
Explore More