Kementan klaim kenaikan harga kedelai bukan salahnya

Jum'at, 30 Agustus 2013 - 13:16 WIB
Kementan klaim kenaikan...
Kementan klaim kenaikan harga kedelai bukan salahnya
A A A
Sindonews.com - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menyebut saat ini kebutuhan kedelai domestik hanya mampu dicukupi pasokan dalam negeri sebesar 25 persen, sisanya mayoritas diimpor dari Amerika Serikat (AS).

Rusman juga mengaku harga kedelai di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi yang dialami di AS, di antaranya musim kemarau panjang dan nilai tukar tupiah terhadap dolar.

"Kalau sekarang suplai enggak ada masalah, tapi karena dolar menguat, tiba-tiba harga kedelai juga naik. Kita kan enggak salah apa-apa tapi harganya naik," ujar Rusman di JCC, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Dia juga mengaku sudah meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menyetujui izin impor kedelai yang dilakukan Bulog.

Pasalnya, secara total kebutuhan kedelai mencapai 2,5 juta ton setiap tahun. Tetapi produksi dalam negeri hanya mencapai 700.000 ton. "Artinya 25-30 persen produksi dalam negeri, sisanya impor," tuturnya.

Dia juga menyebut kunci mengatasi mahalnya harga kedelai adalah melakukan inovasi dalam pengembangan varietas kedelai.

Tetapi diakui Rusman, permasalahan utama dari pengembangan kedelai lokal karena kedelai adalah tanaman yang cocok ditanam di wilayah subtropis, sedangkan Indonesia adalah negara tropis.

"Persoalannya ini dua kali lebih berat karena kedelai cocoknya di subtropis. Bukan berarti enggak bisa ditingkatkan, tapi perlu usaha keras," pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5507 seconds (0.1#10.140)