Dukung konversi BBM ke BBG, TNI gunakan Pertamina Envogas
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperkuat komitmen pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) dengan digunakannya Pertamina Envogas sebagai bahan bakar kendaraan operasional di lingkungan TNI.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, penggunaan Pertamina Envogas untuk kendaraan di lingkungan TNI merupakan langkah yang penting dalam rangka mengalihkan bahan bakar transportasi. Di mana estimasi total konsumsi BBG yang dibutuhkan di sektor ini cukup siginifikan.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Pertamina dan TNI dalam upaya membantu pemerintah mewujudkan hasil konvensi PBB terkait perubahan iklim, dengan salah satu komitmennya berupa program penggunaan energi ramah lingkungan atau Program Langit Biru.
"Program Langit Biru yang pernah digerakkan sebelumnya merupakan program yang berkesinambungan dengan program diversifikasi BBM ke BBG yang dicanangkan pemerintah melalui Perpres No 64/2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga BBG CNG (compressed natural gas) untuk transportasi," katanya, Senin (2/9/2013).
Menurutnya, Pertamina sebagai BUMN energi nasional, mendapat tugas sebagai pelaksana penyediaan infrastruktur dan pendistribusian bahan bakar CNG tersebut. Pemanfaatan 'Pertamina Envogas' untuk kendaraan operasional TNI juga merupakan dukungan terhadap langkah Pemerintah dalam mengurangi konsumsi BBM dan mengalihkannya ke BBG.
Seperti diketahui, penandatangan Komitmen penggunaan 'Pertamina Envogas' sebagai brand BBG Pertamina pada kendaraan operasional TNI secara simbolis di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jakarta hari ini dihadiri Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto.
Hanung menuturkan, dengan diluncurkannya program penggunaan BBG di lingkungan TNI, diharapkan kedepan kebutuhan bahan bakar transportasi bagi armada TNI dapat terpenuhi secara berkelanjutan. Langkah TNI, lanjutnya, diharapkan dapat memotivasi institusi dan lembaga-lembaga lainnya untuk beralih konsumsi BBM transportasinya ke BBG.
"Sehingga, kita bisa mendapatkan berbagai manfaat BBG dibanding penggunaan BBM. Antara lain udara yang lebih bersih, keberlanjutan pasokan bahan bakar dari ketersediaan gas berlimpah, serta mendukung program dunia dalam menahan laju pemanasan global," kata dia.
Menurut Hanung, kegiatan ini bertujuan untuk menyukseskan program diversifikasi BBM ke BBG disertai ketersediaan infrastruktur. "Saat ini, penyebaran SPBG telah ada di Jabodetabek, Palembang, dan Surabaya," ujarnya.
Vice President Corporate Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, Pertamina akan membangun enam unit SPBG baru di wilayah Jabodetabek dengan alokasi gas khusus transportasi sebesar 35,5 juta standar metrik kaki kubik per hari (mmscfd).
"Dalam pelaksanaannya, Pertamina bekerja sama dengan berbagai stakeholders penting, seperti Pemprov DKI Jakarta sebagai pusat konsumsi BBM nasional, Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian dalam pengadaan dan pendistribusian converter kit," pungkas dia.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, penggunaan Pertamina Envogas untuk kendaraan di lingkungan TNI merupakan langkah yang penting dalam rangka mengalihkan bahan bakar transportasi. Di mana estimasi total konsumsi BBG yang dibutuhkan di sektor ini cukup siginifikan.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Pertamina dan TNI dalam upaya membantu pemerintah mewujudkan hasil konvensi PBB terkait perubahan iklim, dengan salah satu komitmennya berupa program penggunaan energi ramah lingkungan atau Program Langit Biru.
"Program Langit Biru yang pernah digerakkan sebelumnya merupakan program yang berkesinambungan dengan program diversifikasi BBM ke BBG yang dicanangkan pemerintah melalui Perpres No 64/2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga BBG CNG (compressed natural gas) untuk transportasi," katanya, Senin (2/9/2013).
Menurutnya, Pertamina sebagai BUMN energi nasional, mendapat tugas sebagai pelaksana penyediaan infrastruktur dan pendistribusian bahan bakar CNG tersebut. Pemanfaatan 'Pertamina Envogas' untuk kendaraan operasional TNI juga merupakan dukungan terhadap langkah Pemerintah dalam mengurangi konsumsi BBM dan mengalihkannya ke BBG.
Seperti diketahui, penandatangan Komitmen penggunaan 'Pertamina Envogas' sebagai brand BBG Pertamina pada kendaraan operasional TNI secara simbolis di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jakarta hari ini dihadiri Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto.
Hanung menuturkan, dengan diluncurkannya program penggunaan BBG di lingkungan TNI, diharapkan kedepan kebutuhan bahan bakar transportasi bagi armada TNI dapat terpenuhi secara berkelanjutan. Langkah TNI, lanjutnya, diharapkan dapat memotivasi institusi dan lembaga-lembaga lainnya untuk beralih konsumsi BBM transportasinya ke BBG.
"Sehingga, kita bisa mendapatkan berbagai manfaat BBG dibanding penggunaan BBM. Antara lain udara yang lebih bersih, keberlanjutan pasokan bahan bakar dari ketersediaan gas berlimpah, serta mendukung program dunia dalam menahan laju pemanasan global," kata dia.
Menurut Hanung, kegiatan ini bertujuan untuk menyukseskan program diversifikasi BBM ke BBG disertai ketersediaan infrastruktur. "Saat ini, penyebaran SPBG telah ada di Jabodetabek, Palembang, dan Surabaya," ujarnya.
Vice President Corporate Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, Pertamina akan membangun enam unit SPBG baru di wilayah Jabodetabek dengan alokasi gas khusus transportasi sebesar 35,5 juta standar metrik kaki kubik per hari (mmscfd).
"Dalam pelaksanaannya, Pertamina bekerja sama dengan berbagai stakeholders penting, seperti Pemprov DKI Jakarta sebagai pusat konsumsi BBM nasional, Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian dalam pengadaan dan pendistribusian converter kit," pungkas dia.
(izz)