Proyeksi pertumbuhan ekonomi RI oleh IMF tak konsisten
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan M Chatib Basri menyebut bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, yang diproyeksi oleh International Monetary Fund (IMF) sebesar 5,25 persen tidak konsisten.
Pasalnya, angka defisit transaksi berjalan yang diajukan IMF masih 3,5 persen, sementara pertumbuhan 5,25 persen berarti investasi melambat dan defisit tidak mungkin setinggi itu.
"Itu yang saya bilang angka IMF itu sebenarnya nggak konsisten," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/9/2013) malam.
Dia menyebut, revisi pertumbuhan ekonomi yang diturunkan hingga 5,9 persen diakibatkan kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunganya (BI rate) sebesar 50 basis poin menjadi 7 persen, sehingga berpengaruh terhadap melambatnya investasi.
"Itu kebijakan dari BI implikasinya adalah investasi akan melambat, makanya pertumbuhan ekonomi kita revisi 5,9 persen," pungkasnya.
Seperti diketahui, IMF memprediksi defisit transaksi berjalan Indonesia dapat membengkak menjadi 3,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari prediksi sebelumnya 3,3 persen.
Selain itu, IMF juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 5,25 persen dibanding prediksi awal sebesar 6,3 persen pada April. Sementara inflasi Indonesia diproyeksi akan melambung hingga angka 9,5 persen pada akhir 2013 mendatang.
Pasalnya, angka defisit transaksi berjalan yang diajukan IMF masih 3,5 persen, sementara pertumbuhan 5,25 persen berarti investasi melambat dan defisit tidak mungkin setinggi itu.
"Itu yang saya bilang angka IMF itu sebenarnya nggak konsisten," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/9/2013) malam.
Dia menyebut, revisi pertumbuhan ekonomi yang diturunkan hingga 5,9 persen diakibatkan kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunganya (BI rate) sebesar 50 basis poin menjadi 7 persen, sehingga berpengaruh terhadap melambatnya investasi.
"Itu kebijakan dari BI implikasinya adalah investasi akan melambat, makanya pertumbuhan ekonomi kita revisi 5,9 persen," pungkasnya.
Seperti diketahui, IMF memprediksi defisit transaksi berjalan Indonesia dapat membengkak menjadi 3,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari prediksi sebelumnya 3,3 persen.
Selain itu, IMF juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 5,25 persen dibanding prediksi awal sebesar 6,3 persen pada April. Sementara inflasi Indonesia diproyeksi akan melambung hingga angka 9,5 persen pada akhir 2013 mendatang.
(rna)