Pemerintah setujui 590 proyek konektivitas senilai Rp1.700 T
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah baru saja menyetujui setidakknya 590 proyek baru dalam usulan kegiatan prioritas penguatan konektivitas nasional senilai Rp1.700 triliun.
"Total tambahan usulan untuk konektivitas saja ada sekitar 590 an project baru. Dari 1.000 yang diajukan, kita lihat mana yang sudah siap, mana yang sudah dijalankan regular. Usulan yang sudah masuk dan kita setujui ada sekitar 590 an, nilainya Rp1.700 triliun," ujar Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Dirinya menerangkan, proyek ini menjadi bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Usulan baru dari berbagai koridor. Jadi dengan MP3EI, semua bersemangat. Tapi kita lihat mana yang siap, lalu memberi dampak besar karena dekat dengan lokasi KEK atau kawasan strategis. Yang sudah kita screaning dan akan kita masukkan sebagai suatu usulan untuk dimasukkan ke dalam Perpres nantinya," sambung dia.
Untuk realisasinya sendiri, diakui Lukita, ground breaking proyek ini akan dimulai pada tahun ini hingga tahun 2015.
"Diharapakan bisa dimulai tahun ini sampai 2015. Kita harapkan selesai pembangunannya bisa 2020 ada juga yang bisa selesai tahun 2021," pungkasnya.
Sekedar informasi, pemerintah telah menyiapkan proyek infrastruktur transportasi senilai Rp2.800 triliun dalam usulan kegiatan prioritas penguatan konektivitas nasional fase I. Dari kebutuhan tersebut, pemerintah hanya menyediakan 10 persen dan sisanya ditawarkan kepada swasta dan BUMN.
"Total tambahan usulan untuk konektivitas saja ada sekitar 590 an project baru. Dari 1.000 yang diajukan, kita lihat mana yang sudah siap, mana yang sudah dijalankan regular. Usulan yang sudah masuk dan kita setujui ada sekitar 590 an, nilainya Rp1.700 triliun," ujar Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Dirinya menerangkan, proyek ini menjadi bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Usulan baru dari berbagai koridor. Jadi dengan MP3EI, semua bersemangat. Tapi kita lihat mana yang siap, lalu memberi dampak besar karena dekat dengan lokasi KEK atau kawasan strategis. Yang sudah kita screaning dan akan kita masukkan sebagai suatu usulan untuk dimasukkan ke dalam Perpres nantinya," sambung dia.
Untuk realisasinya sendiri, diakui Lukita, ground breaking proyek ini akan dimulai pada tahun ini hingga tahun 2015.
"Diharapakan bisa dimulai tahun ini sampai 2015. Kita harapkan selesai pembangunannya bisa 2020 ada juga yang bisa selesai tahun 2021," pungkasnya.
Sekedar informasi, pemerintah telah menyiapkan proyek infrastruktur transportasi senilai Rp2.800 triliun dalam usulan kegiatan prioritas penguatan konektivitas nasional fase I. Dari kebutuhan tersebut, pemerintah hanya menyediakan 10 persen dan sisanya ditawarkan kepada swasta dan BUMN.
(rna)