Holcim bagi-bagi dividen Rp37 per saham
A
A
A
Sindonews.com - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 7 persen menjadi Rp4,48 triliun pada semester I/2013 dari Rp4,19 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meningkatnya pendapatan ini, pada 2013 perseroan akan kembali membagikan dividen sementara kepada pemegang saham sebesar Rp37 per saham.
Presiden Direktur Holcim, Eamon Ginley mengatakan, pembayaran dividen ini mencerminkan kepercayaan diri perseroan atas strategi yang berfokus pada pelanggan, perluasan kapasitas produksi di Jawa Timur serta optimistis.
"Pembagian dividen ini lebih besar 15 persen dari nilai dividen sementara tahun lalu," kata Ginley dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/9/2013).
Dia mengatakan, tumbuhnya pendapatan menjadi Rp4,48 triliun diperoleh dari optimalisasi produk dan bauran distribusi untuk menjawab tantangan pasar yang bertambah pasokannya dari pertambahan kapasitas dan impor.
Sementara, untuk keuntungan bersih semester I/2013, perseroan mencatatkan penurunan dari Rp505 miliar menjadi Rp467 miliar atau turun 7 persen dari tahun lalu.
Menurutnya, peningkatan biaya distribusi, penjualan dan administrasi serta biaya keuangan memberikan dampak terhadap keuntungan jangka pendek. Meskipun demikian, kinerja perusahaan untuk semester I/2013 mengalami peningkatan dalam marjin laba kotor dari 33 persen menjadi 35 persen sebagai hasil dari program efisiensi energi yang dijalankan perusahaan.
Meningkatnya pendapatan ini, pada 2013 perseroan akan kembali membagikan dividen sementara kepada pemegang saham sebesar Rp37 per saham.
Presiden Direktur Holcim, Eamon Ginley mengatakan, pembayaran dividen ini mencerminkan kepercayaan diri perseroan atas strategi yang berfokus pada pelanggan, perluasan kapasitas produksi di Jawa Timur serta optimistis.
"Pembagian dividen ini lebih besar 15 persen dari nilai dividen sementara tahun lalu," kata Ginley dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/9/2013).
Dia mengatakan, tumbuhnya pendapatan menjadi Rp4,48 triliun diperoleh dari optimalisasi produk dan bauran distribusi untuk menjawab tantangan pasar yang bertambah pasokannya dari pertambahan kapasitas dan impor.
Sementara, untuk keuntungan bersih semester I/2013, perseroan mencatatkan penurunan dari Rp505 miliar menjadi Rp467 miliar atau turun 7 persen dari tahun lalu.
Menurutnya, peningkatan biaya distribusi, penjualan dan administrasi serta biaya keuangan memberikan dampak terhadap keuntungan jangka pendek. Meskipun demikian, kinerja perusahaan untuk semester I/2013 mengalami peningkatan dalam marjin laba kotor dari 33 persen menjadi 35 persen sebagai hasil dari program efisiensi energi yang dijalankan perusahaan.
(izz)