China tolak bailout untuk negara berkembang

Kamis, 05 September 2013 - 17:13 WIB
China tolak bailout untuk negara berkembang
China tolak bailout untuk negara berkembang
A A A
Sindonews.com - China menyatakan belum perlu menyusun paket bailout bagi negara-negara berkembang (emerging markets) yang terkena arus keluar modal dan devaluasi mata uang. Mereka memilih mendesak reformasi cepat dalam perekonomian.

China juga mengatakan pihaknya tidak akan menggunakan kebijakan stimulus untuk merespon fluktuasi pasar jangka pendek.

India dan Brasil telah mengeluhkan, langkah AS untuk mengakhiri program pelonggaran stimulus, membuat dana investasi asing tersedot keluar dari negara mereka, dan menyeret turun mata uang.

Wakil Menteri Keuangan, China Zhu Guangyao dalam pertemuan G20 di Saint Petersburg, Rusia menyebutkan, fundamental ekonomi di negara-negara tersebut tetap sehat. Mereka memiliki sarana untuk menangani masalah sendiri.

Dia mengakui masalah ekonomi yang dihadapi negara berkembang tekemuka saat ini, BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) berasal dari eksternal. "Karena itu, kami berpikir bahwa saat ini semua negara BRICS tidak perlu rencana bailout khusus, tetapi yang diperlukan reformasi struktural ekonomi," tegasnya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (5/9/2013).

Zhu mengisyaratkan bahwa Cina akan berhenti beralih ke program stimulus untuk menangani setiap fluktuasi pasar. Mereka hanya melayani untuk mendistorsi pasar.

"Di masa depan, kita tidak akan menggelar rencana stimulus untuk menangani masalah fluktuasi pasar jangka pendek. Mereka hanya mendistorsi pasar dan mendistorsi dinamika internal ekonomi, " katanya .

Sebelumnya, Perdana Menteri India, Manmohan Singh mendesak para pemimpin puncak (G-20) mengejar langkah-langkah stimulus agar keluar secara tertib untuk membatasi kerusakan di negara berkembang.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7317 seconds (0.1#10.140)