APEC dorong peningkatan ekspor UKM
A
A
A
Sindonews.com - Negara-negara APEC terus mendorong pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar dapat meningkatkan arus ekspor dengan dukungan berbagai kebijakan dan kerja sama antar negara.
Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan menyatakan, dari pertemuan tingkat menteri-menteri UKM se-Asia Pasifik ke-20 yang diselenggarakan pada 2-7 September berhasil dicapai beberapa kesepakatan penting.
"Saat ini, semua anggota membuat kebijakan masing-masing supaya bisa mendorong arus ekspor dari pelaku UKM," ujar Syarief saat jumpa pers usai penutupan APEC SMEMM and Related Meeting ke-20 di Nusa Dua Bali, Sabtu (7/9/2013).
Hasilnya, terbuka peluang cukup lebar bagi pelaku UKM termasuk dari Indonesia ke negara lainnya atau sebaliknya dari negara lain ke Indonesia.
Menurut dia, pentingnya pelaku UKM meningkatkan nilai ekspor mengingat saat ini terjadi defisit ekspor. Sehingga jika dalam waktu setahun ke depan hal itu dilakukan akan dapat meningkatkan ekspor Indonesia.
Karena itu, pertemuan tersebut menjadi penting karena semua negara telah membuka pintu untuk kegiatan ekspor berbagai komiditi. Syarief mengakui, saat ini kendala utama dan klasik masih menghantui UKM menyangkut kemampuan keuangan.
"KIta menyepakati untuk memfasilitasi, siapa UKM yang mau ekspor seperti lewat kredit perbankan untuk ekspor impor maupun asuransi," ujar petinggi Partai Demokrat itu.
Nantinya, lanjut dia, semua menteri terkait akan berkoordinasi dalam upaya bersama meningkatkan ekspor. Kegiatan yang ditawarkan untuk meningkatkan kapasitas UKM lewat workshop atau pelatihan managerial yang arahnya mendorong agar produk ekspor bisa lebih berkualitas dan sesuai pasar atau keinginan konsumen.
"Kita akan dorong dan bantu fasilitasi UKM yang betul-betul kuat dan sehat. Sehingga bisa produksi barang sesuai komitmennya," pungkas Syarief
Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan menyatakan, dari pertemuan tingkat menteri-menteri UKM se-Asia Pasifik ke-20 yang diselenggarakan pada 2-7 September berhasil dicapai beberapa kesepakatan penting.
"Saat ini, semua anggota membuat kebijakan masing-masing supaya bisa mendorong arus ekspor dari pelaku UKM," ujar Syarief saat jumpa pers usai penutupan APEC SMEMM and Related Meeting ke-20 di Nusa Dua Bali, Sabtu (7/9/2013).
Hasilnya, terbuka peluang cukup lebar bagi pelaku UKM termasuk dari Indonesia ke negara lainnya atau sebaliknya dari negara lain ke Indonesia.
Menurut dia, pentingnya pelaku UKM meningkatkan nilai ekspor mengingat saat ini terjadi defisit ekspor. Sehingga jika dalam waktu setahun ke depan hal itu dilakukan akan dapat meningkatkan ekspor Indonesia.
Karena itu, pertemuan tersebut menjadi penting karena semua negara telah membuka pintu untuk kegiatan ekspor berbagai komiditi. Syarief mengakui, saat ini kendala utama dan klasik masih menghantui UKM menyangkut kemampuan keuangan.
"KIta menyepakati untuk memfasilitasi, siapa UKM yang mau ekspor seperti lewat kredit perbankan untuk ekspor impor maupun asuransi," ujar petinggi Partai Demokrat itu.
Nantinya, lanjut dia, semua menteri terkait akan berkoordinasi dalam upaya bersama meningkatkan ekspor. Kegiatan yang ditawarkan untuk meningkatkan kapasitas UKM lewat workshop atau pelatihan managerial yang arahnya mendorong agar produk ekspor bisa lebih berkualitas dan sesuai pasar atau keinginan konsumen.
"Kita akan dorong dan bantu fasilitasi UKM yang betul-betul kuat dan sehat. Sehingga bisa produksi barang sesuai komitmennya," pungkas Syarief
(izz)