Harga minyak dunia jatuh dari level tertinggi

Senin, 09 September 2013 - 20:08 WIB
Harga minyak dunia jatuh...
Harga minyak dunia jatuh dari level tertinggi
A A A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini anjlok meninggalkan level tertinggi dalam 28 bulan, merespon data pekerjaan AS yang lemah. Menurut analis, hal ini membantu mengimbangi kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah terkait rencana serangan militer AS terhadap Suriah.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, turun USD1,09 berdiri di angka USD115,03 per barel dalam transaksi sore di London. Sementara kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk Oktober, turun 63 sen menjadi USD109,90 per barel.

Minyak di New York sempat menembak hingga USD110,53 per barel, level tertinggi sejak Mei 2011 pada Jumat (6/9/2013).

"Data pasar tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan pada Jumat lalu membuat berat (harga), dan angka impor komoditas China yang diterbitkan selama akhir pekan, menunjukkan bahwa impor minyak mentah China pada Agustus lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch, seperti dilansir dari AFP.

Seperti diketahui, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat ekonomi menambah 169.000 pekerjaan pada Agustus, lebih sedikit dari perkiraan analis sebanyak 177.000.

Pada hari yang sama, minyak WTI mencapai angka tertinggi dalam 28 bulan di perdagangan New York, karena ketegangan antara AS dan Rusia atas rencana serangan militer terhadap rezim Suriah, yang dituduh telah mengggunakan senjata kimia.

Anggota parlemen AS yang sudah kembali dari masa reses (libur) musim panas, akan memulai perdebatan Senin (9/9/2013) waktu setempat, mengenai apakah akan menyetujui aksi militer atau tidak, yang akan segera diselesaikan Rabu (11/9/2013).

"Perkembangan geopolitik di Suriah dipantau secara cermat. Di mana investor akan mengamati upaya Obama dalam memenangkan dukungan dari otorisasi kongres atas upaya serangan militer terhadap Suriah," kata United Overseas Bank (UOB) Singapura, dalam catatannya.
(dmd)
Berita Terkait
Stok Seret Bikin Harga...
Stok Seret Bikin Harga Minyak Mentah Dunia Terkerek Naik
Amerika Buka Pembatasan,...
Amerika Buka Pembatasan, Harga Minyak Akan Terus Naik
Harga Minyak Mentah...
Harga Minyak Mentah Dunia Melayang Dekati Posisi USD70 Per Barel
Harga Minyak Ambrol...
Harga Minyak Ambrol 9% dalam Sepekan, Minggu Depan Gimana?
Harga Minyak Mentah...
Harga Minyak Mentah Turun Saat Badai Musim Dingin Bekukan Kilang AS
Tumbuh 173%, Komoditas...
Tumbuh 173%, Komoditas Minyak Mentah Jadi Primadona di 2021
Berita Terkini
China Desak AS Cabut...
China Desak AS Cabut Kebijakan Tarif Sepihak, Bantah Sudah Bicara dengan Trump
38 menit yang lalu
Jadi Inspirasi Negara...
Jadi Inspirasi Negara Lain, Delegasi SSTC Dalami Model Pemberdayaan Petani Muda Berteknologi Kementan
1 jam yang lalu
Borong Employee Experience...
Borong Employee Experience Awards 2025, Bukti Komitmen Tim Human Capital ACC
9 jam yang lalu
Mengajak Pelanggan Mengimbangi...
Mengajak Pelanggan Mengimbangi 4.000 Ton Emisi CO2 Melawan Perubahan Iklim
9 jam yang lalu
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
9 jam yang lalu
Boikot Produk Terafiliasi...
Boikot Produk Terafiliasi Israel Meluas, Apa Efeknya buat Ekonomi?
10 jam yang lalu
Infografis
7 Negara Aman dari Radiasi...
7 Negara Aman dari Radiasi Nuklir Jika Terjadi Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved