Data ekonomi China buat Wall Street positif
A
A
A
Sindonews.com - Saham-saham di Bursa Wall Street pada perdagangan Senin waktu setempat berakhir positif didukung data optimistis dari Cina, sehingga mendorong optimisme kekuatan ekonomi dunia.
Ekspor Cina pada bulan Agustus mengalahkan ekspektasi pasar, dengan inflasi konsumen yang tetap stabil.
"Ini adalah bukti bahwa upaya pemerintah Cina menstabilkan perekonomian negara itu benar-benar membantu," kata Kepala Strategi Pasar National Securities, Donald Selkin seperti dilansir Reuters, Selasa (10/9/2013).
Sentimen lain yang mendorong gerak bursa berasal dari aktivitas merger, dimana Koch Industries sepakat membeli Molex (MOLX.O) sebesar USD7,2 miliar. Ini menyebabkan saham Molex melonjak 31,7 persen menjadi USD38,63.
Selain itu, juga dipicu meredanya kekhawatiran terhadap potensi invasi negara barat ke Suriah. Ketidakpastian geopolitik di Suriah telah mempengaruhi pasar saham dalam beberapa pekan terakhir, dimana investor sangat prihatin terhadap dampaknya terhadap harga minyak dunia.
Indeks Nasdaq ditutup pada level tertinggi sejak September 2000. Sementara indeks S&P 500 ditutup menguat pada sesi kelima secara berturut-turut dan mencatatkan performa harian terbaik sejak 1 Agustus 2013. Tercatat 10 sektor di indeks S&P berakhir menguat.
Indeks Dow Jones naik 140,62 poin atau 0,94 persen ke 15.063,12; S&P 500 naik 16,54 poin atau 1,00 persen ke 1.671,71 dan Nasdaq naik 46,17 poin atau 1,26 persen ke 3.706,18.
Ekspor Cina pada bulan Agustus mengalahkan ekspektasi pasar, dengan inflasi konsumen yang tetap stabil.
"Ini adalah bukti bahwa upaya pemerintah Cina menstabilkan perekonomian negara itu benar-benar membantu," kata Kepala Strategi Pasar National Securities, Donald Selkin seperti dilansir Reuters, Selasa (10/9/2013).
Sentimen lain yang mendorong gerak bursa berasal dari aktivitas merger, dimana Koch Industries sepakat membeli Molex (MOLX.O) sebesar USD7,2 miliar. Ini menyebabkan saham Molex melonjak 31,7 persen menjadi USD38,63.
Selain itu, juga dipicu meredanya kekhawatiran terhadap potensi invasi negara barat ke Suriah. Ketidakpastian geopolitik di Suriah telah mempengaruhi pasar saham dalam beberapa pekan terakhir, dimana investor sangat prihatin terhadap dampaknya terhadap harga minyak dunia.
Indeks Nasdaq ditutup pada level tertinggi sejak September 2000. Sementara indeks S&P 500 ditutup menguat pada sesi kelima secara berturut-turut dan mencatatkan performa harian terbaik sejak 1 Agustus 2013. Tercatat 10 sektor di indeks S&P berakhir menguat.
Indeks Dow Jones naik 140,62 poin atau 0,94 persen ke 15.063,12; S&P 500 naik 16,54 poin atau 1,00 persen ke 1.671,71 dan Nasdaq naik 46,17 poin atau 1,26 persen ke 3.706,18.
(rna)