Pinjaman bank di China Agustus meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Bank sentral China melaporkan pinjaman bank pada Agustus 2013 mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya. Analis memperingatkan kredit masih akan moderat dalam beberapa bulan mendatang.
Bank Rakyat China, PBOC mencatat, perbankan di wilayahnya memperpanjang pinjaman baru sebesar 711,3 miliar yuan (USD116,2 miliar) pada bulan lalu. Sementara pinjaman pada Juli sebesar 699,9 miliar yuan.
Angka Agustus sedikit di atas ekspektasi pasar 710 miliar yuan, berdasarkan survei yang dilakukan Dow Jones Newswires terhadap 11 ekonom.
"Secara keseluruhan, kami melihat pertumbuhan kredit stabil dan kuat," tulis ekonom Bank of America Merrill Lynch, Lu Ting dalam laporan penelitiannya, seperti dilansir dari AFP, Selasa (10/9/2013).
Krisis uang tunai pada Juni lalu memberikan ketakutan terhadap pasar keuangan China, serta mengangkat kekhawatiran pertumbuhan kredit lebih lambat.
Bank sentral memerintahkan para pemberi pinjaman untuk memperkuat manajemen likuiditas pada puncak krisis, dan pada akhir Juli telah disuntikkan 17 miliar yuan untuk mengurangi kekurangan dalam sistem perbankan.
Gejolak singkat pada Juni menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran atas pinjaman yang berlebihan oleh bank dan kelemahan lain dalam sistem keuangan China, termasuk bentuk-bentuk buram pinjaman non-bank.
Analis percaya pemerintah sangat ingin menyelesaikan pinjaman yang berlebihan untuk menyeimbangkan perekonomian dari belanja tradisional dan menjamin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Bank Rakyat China, PBOC mencatat, perbankan di wilayahnya memperpanjang pinjaman baru sebesar 711,3 miliar yuan (USD116,2 miliar) pada bulan lalu. Sementara pinjaman pada Juli sebesar 699,9 miliar yuan.
Angka Agustus sedikit di atas ekspektasi pasar 710 miliar yuan, berdasarkan survei yang dilakukan Dow Jones Newswires terhadap 11 ekonom.
"Secara keseluruhan, kami melihat pertumbuhan kredit stabil dan kuat," tulis ekonom Bank of America Merrill Lynch, Lu Ting dalam laporan penelitiannya, seperti dilansir dari AFP, Selasa (10/9/2013).
Krisis uang tunai pada Juni lalu memberikan ketakutan terhadap pasar keuangan China, serta mengangkat kekhawatiran pertumbuhan kredit lebih lambat.
Bank sentral memerintahkan para pemberi pinjaman untuk memperkuat manajemen likuiditas pada puncak krisis, dan pada akhir Juli telah disuntikkan 17 miliar yuan untuk mengurangi kekurangan dalam sistem perbankan.
Gejolak singkat pada Juni menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran atas pinjaman yang berlebihan oleh bank dan kelemahan lain dalam sistem keuangan China, termasuk bentuk-bentuk buram pinjaman non-bank.
Analis percaya pemerintah sangat ingin menyelesaikan pinjaman yang berlebihan untuk menyeimbangkan perekonomian dari belanja tradisional dan menjamin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
(dmd)