IEA: Pasar minyak di negara berkembang tertekan

Kamis, 12 September 2013 - 18:02 WIB
IEA: Pasar minyak di negara berkembang tertekan
IEA: Pasar minyak di negara berkembang tertekan
A A A
Sindonews.com - Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan peningkatan produksi membantu pasar minyak dari ketegangan konflik di Timur Tengah. Namun, negara-negara emerging market (negara berkembang) menghadapi kesulitan, karena mata uang mereka anjlok.

Lambatnya perekonomian global, membuat IEA menjaga perkiraan pertumbuhan permintaan minyak tahun ini tidak berubah. Namun, suplai berenang menjadi 770,000 barel per hari terkait rencana serangan militer AS terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia yang dikhawatirkan konflik meluas hingga mengirim harga minyak naik tajam.

Harga minyak mentah Brent sempat mencapai puncak sekitar USD117 per barel bulan lalu, atas kemungkinan resolusi diplomatik mengalami kebuntuan.

"Sementara badai geopolitik di Timur Tengah dan Afrika Utara belum selesai, mengurangi fundamental yang terlihat diatur mengurangi sedikit tekanan bagi pelaku pasar - setidaknya untuk beberapa bulan ke depan," kata IEA, seperti dilansir dari AFP, Kamis (12/9/2013).

Kenaikan harga minyak juga didukung produksi minyak mentah Libya, yang merupakan top-rated kilang ke Eropa, turun dari 1 juta barel per hari (bph)/million barrels per day(mbd) pada Juli, menjadi hanya 150.000 pada awal September, karena perselisihan perburuhan, kerusuhan sipil dan perpecahan politik.

Kekurangan ini sebagian ditutup Arab Saudi dengan meningkatkan produksi 10,19 mbd per hari pada Agustus, level tertinggi dalam 32 tahun.

Tidak termasuk ancaman konflik Timur Tengah, IEA mencatat, prospek pertumbuhan pasokan non-OPEC lebih rendah untuk sisa tahun ini, naik tipis dari perkiraan pasokan menjadi 55,5 mbd pada kuartal keempat. Pesanan pasokan minyak mentah OPEC untuk 2013 tidak berubah di angka 29,9 mbd.

IEA memangkas proyeksi permintaan minyak untuk kuartal keempat tahun ini dari 100.000 barel per hari, menjadi 91,7 mbd. Namun, angka secara keseluruhan 2013 tidak berubah di 90,9 mbd.

Perkiraan 2014 permintaan lebih besar di 100.000 barel per hari menjadi 92,0 mbd sebagai jalan terang dari prospek ekonomi global.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5802 seconds (0.1#10.140)