Harga minyak dunia menguat jelang pertemuan Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan global hari ini beringsut naik, menjelang pertemuan Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang akan membicarakan rencana menghapus senjata kimia Suriah.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, naik 81 sen menjadi USD112,31 per barel dalam transaksi di London. Sementara kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk Oktober, bertambah 74 sen menjadi USD108,30 per barel.
"Harga minyak telah naik kembali di atas USD112 per barel, dengan ancaman aksi militer terhadap Suriah terus mendukung harga," kata Gary Hornby, pedagang energi Inenco, konsultan berbasis di Inggris, seperti dilansir dari AFP.
"AS dan Rusia masih berbeda pendapat atas penyelesaian konflik di Suriah, serta penyerahan senjata kimia masih belum pasti, sehingga saat ini masih ada premi risiko besar," tambahnya.
Investor berharap Washington dan Moskow akan mencapai kesepakatan yang akan melihat langsung senjata kimia Suriah, dan mencegah serangan pasukan Amerika.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry akan bertemu dengan perwakilan Rusia di Jenewa, untuk mencari solusi diplomatik atas krisis yang dipicu dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil oleh pemerintah rezim Suriah.
"Dengan sejumlah ketidakpastian saat ini, pelaku pasar mungkin akan menunggu hasil pertemuan ... serta arah lebih lanjut Dewan Keamanan PBB di New York," ujar Hornby.
Di sisi lain, Badan Energi Internasional (IEA) mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini, tetapi mengangkat sedikit proyeksi 2014 .
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, naik 81 sen menjadi USD112,31 per barel dalam transaksi di London. Sementara kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk Oktober, bertambah 74 sen menjadi USD108,30 per barel.
"Harga minyak telah naik kembali di atas USD112 per barel, dengan ancaman aksi militer terhadap Suriah terus mendukung harga," kata Gary Hornby, pedagang energi Inenco, konsultan berbasis di Inggris, seperti dilansir dari AFP.
"AS dan Rusia masih berbeda pendapat atas penyelesaian konflik di Suriah, serta penyerahan senjata kimia masih belum pasti, sehingga saat ini masih ada premi risiko besar," tambahnya.
Investor berharap Washington dan Moskow akan mencapai kesepakatan yang akan melihat langsung senjata kimia Suriah, dan mencegah serangan pasukan Amerika.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry akan bertemu dengan perwakilan Rusia di Jenewa, untuk mencari solusi diplomatik atas krisis yang dipicu dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil oleh pemerintah rezim Suriah.
"Dengan sejumlah ketidakpastian saat ini, pelaku pasar mungkin akan menunggu hasil pertemuan ... serta arah lebih lanjut Dewan Keamanan PBB di New York," ujar Hornby.
Di sisi lain, Badan Energi Internasional (IEA) mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini, tetapi mengangkat sedikit proyeksi 2014 .
(dmd)