BI rate Oktober bisa naik lagi
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Ekonomi Asia Pacific Economic dan Analisis Pasar Citi Research Helmi Arman berpendapat, seharusnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) hingga Oktober 2013 bisa naik lagi hingga 25 basis poin (bps).
"Mengharapkan kenaikan lebih lanjut sebesar 25 bps atas tingkat kebijakan (BI dan Fasbi) pada bulan Oktober, sebelum berhenti," ujarnya dalam keterangan yang diterima Sindonews, Jumat (13/9/2013).
Dia menyebut bahwa para pembuat kebijakan tampaknya semakin menyadari pentingnya sinyal pengetatan kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga dan bukan hanya langkah-langkah makroprudensial semata.
"Kami mengharapkan mereka (pemerintah) untuk lebih meningkatkan suku bunga sampai data perdagangan menunjukkan perputaran material," sambung dia.
Adapun, momentum kenaikan dipandang cukup ideal untuk terjadi pada bulan Oktober. "Setelah pertemuan Oktober, kami berharap BI berhenti sejenak dan melihat kembali dampak dari langkah sebelumnya," pungkasnya.
Bila kenaikan dilakukan pada Oktober, dia mengharapkan data perdagangan bulan Agustus menunjukkan pengurangan defisit perdagangan, meskipun besarannya masih tinggi dan angka inflasi YoY masih akan naik
"Kami mengharapkan tingkat inflasi tahun ini 9,2 persen," ujarnya.
"Mengharapkan kenaikan lebih lanjut sebesar 25 bps atas tingkat kebijakan (BI dan Fasbi) pada bulan Oktober, sebelum berhenti," ujarnya dalam keterangan yang diterima Sindonews, Jumat (13/9/2013).
Dia menyebut bahwa para pembuat kebijakan tampaknya semakin menyadari pentingnya sinyal pengetatan kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga dan bukan hanya langkah-langkah makroprudensial semata.
"Kami mengharapkan mereka (pemerintah) untuk lebih meningkatkan suku bunga sampai data perdagangan menunjukkan perputaran material," sambung dia.
Adapun, momentum kenaikan dipandang cukup ideal untuk terjadi pada bulan Oktober. "Setelah pertemuan Oktober, kami berharap BI berhenti sejenak dan melihat kembali dampak dari langkah sebelumnya," pungkasnya.
Bila kenaikan dilakukan pada Oktober, dia mengharapkan data perdagangan bulan Agustus menunjukkan pengurangan defisit perdagangan, meskipun besarannya masih tinggi dan angka inflasi YoY masih akan naik
"Kami mengharapkan tingkat inflasi tahun ini 9,2 persen," ujarnya.
(rna)