Hadapi AEC, ISEI dorong penguatan ekonomi lokal

Rabu, 18 September 2013 - 16:49 WIB
Hadapi AEC, ISEI dorong penguatan ekonomi lokal
Hadapi AEC, ISEI dorong penguatan ekonomi lokal
A A A
Sindonews.com - Kesiapan Indonesia dinilai masih kurang untuk memasuki era perdagangan yang serba kompetitif seperti ASEAN Economic Community (AEC). Apalagi di tingkat daerah, perekonomian lokal belum mempunyai daya saing kuat untuk dapat bertahan.

Karena itu, kata Ketua Bidang Organisasi Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Edy Suandi Hamid, perlu dorongan untuk memperkuat daya saing perekonomian lokal untuk terus digalakkan.

Menurutnya, beberapa upaya memperkuat ekonomi lokal atau daerah juga akan menjadi salah satu bahasan dalam sidang pleno ISEI di Jambi dengan tema "Mempercepat Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015".

"Tak lama lagi, kita akan memasuki babak baru dalam pengintegrasian ekonomi kawasan. Sesuai dengan kesepakatan bersama akan mulai diberlakukan pada 2015. Konsekuensinya, terwujudnya era perdagangan bebas di mana arus barang dan jasa dengan mudah memasuki pasar negara-negara ASEAN. Karenanya perlu dilakukan penguatan ekonomi lokal untuk menghadapi," ujarnya, Rabu (18/9/2013).

Edy mengatakan, sebenarnya AEC menyimpan potensi yang dapat dimanfaatkan para anggotanya, antara lain kemudahan akses sumber daya produksi yang lebih kompetitif dan harga barang maupun jasa yang lebih murah. Namun, tentunya semua itu memerlukan kesiapan matang.

"Kenyataannya saat ini belum semua daerah di Indonesia memiliki kesiapan yang matang untuk dapat bertahan dan unggul dalam skema perdagangan bebas di ASEAN. Kita lihat penyediaan infrastruktur di daerah masih belum memadai dan daya saing ekonomi lokal belum mumpuni," imbuhnya.

Dia menuturkan, dalam kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini tengah bergejolak, upaya menguatkan daya saing ekonomi daerah dalam menghadapi perdagangan bebas semakin urgen untuk dibahas. Terlebih bila melihat defisit neraca perdagangan Indonesia yang mencapai USD2,31 miliar.

"Karenanya saya menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan sebaik mungkin peluang perdagangan dengan negara ASEAN dalam upaya memperbaiki neraca perdagangan. Kita punya banyak komoditas perdagangan dengan nilai ekspor tinggi yang banyak dihasilkan industri kecil menengah di daerah," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4865 seconds (0.1#10.140)