Banyak masyarakat DKI belum tahu konsep MEA
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) harus mendapat dukungan penduduk di masing-masing negara.
Namun ironisnya, berdasarkan survei 2011, tiga dari empat orang masyarakat Jakarta tidak mengenal konsep MEA. "Konsep ini bahkan belum diterima masyarakat Jakarta. Padahal, sekretariat organisasi ini ada di Ibukota," kata dia di Mutiara 2 Ballroom JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013).
Menurutnya, MEA ini hanya dipahami para pejabat daerah dan pebisnis yang tertarik secara politik dengan konsep tersebut. Padahal, pasar bebas pada 2015 nanti akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam mengambil keputusan.
"Kerja sama dalam segala bidang bisa menguatkan sendi ekonomi dan politik negara ASEAN yang di dalamnya termasuk Jakarta sebagai Ibukota negara," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, investasi dengan sesama negara ASEAN memiliki nilai positif dalam menyambut pasar bebas pada 2015.
"Kita nantinya bisa saling menguatkan sektor ekonomi, karena nanti banyak negara maju yang mengincar pasar ASEAN," kata dia.
Jokowi menjelaskan, investasi yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk fisik, tapi juga tenaga kerja. Diantaranya memberikan keterampilan khusus kepada para buruh dan pelaku usaha kecil. Sehingga mereka nantinya bisa menjadi tulang punggung dalam pertumbuhan ekonomi.
"Jangan sampai ketika ada serangan pasar asing Jakarta belum siap. Bila Jika ini terjadi malah akan membuat jatuh seluruh lapis masyarakat," ujarnya.
Namun ironisnya, berdasarkan survei 2011, tiga dari empat orang masyarakat Jakarta tidak mengenal konsep MEA. "Konsep ini bahkan belum diterima masyarakat Jakarta. Padahal, sekretariat organisasi ini ada di Ibukota," kata dia di Mutiara 2 Ballroom JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013).
Menurutnya, MEA ini hanya dipahami para pejabat daerah dan pebisnis yang tertarik secara politik dengan konsep tersebut. Padahal, pasar bebas pada 2015 nanti akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam mengambil keputusan.
"Kerja sama dalam segala bidang bisa menguatkan sendi ekonomi dan politik negara ASEAN yang di dalamnya termasuk Jakarta sebagai Ibukota negara," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, investasi dengan sesama negara ASEAN memiliki nilai positif dalam menyambut pasar bebas pada 2015.
"Kita nantinya bisa saling menguatkan sektor ekonomi, karena nanti banyak negara maju yang mengincar pasar ASEAN," kata dia.
Jokowi menjelaskan, investasi yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk fisik, tapi juga tenaga kerja. Diantaranya memberikan keterampilan khusus kepada para buruh dan pelaku usaha kecil. Sehingga mereka nantinya bisa menjadi tulang punggung dalam pertumbuhan ekonomi.
"Jangan sampai ketika ada serangan pasar asing Jakarta belum siap. Bila Jika ini terjadi malah akan membuat jatuh seluruh lapis masyarakat," ujarnya.
(izz)