Menperin optimistis Indonesia dapat memproduksi LCGC
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, dirinya terus berupaya mengejar target muatan lokal dalam produksi Low Cost Green Car (LCGC) sebanyak 85 persen.
Dia juga mengutarakan bahwa setelah memenuhi target itu maka dia akan mendorong investor lokal agar memproduksi LCGC buatan Indonesia.
"LCGC akan membawa kemandirian teknologi karena target local contain-nya sebesar 85 persen, dan kalau sudah 85 persen saya tinggal meng-encourage investor (lokal) agar bisa memproduksi (LCGC) sendiri," terang Hidayat di JIExpo, Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Dia juga mengungkapkan, seluruh negara yang menjadi basis produksi LCGC seperti Thailand sudah mulai memproduksi LCGC sebelum kehadiran Daihatsu Ayla dan Toyota Agya yang diproduksi di Indonesia.
Karena itu Hidayat lega karena Indonesia tidak akan menjadi sasaran pasar mobil-mobil dari Thailand. "Hampir semua negara yang punya industri otomotif sudah memproduksi LCGC. Jadi kalau nggak melakukan ini mobil mereka malah nanti yang masuk Indonesia," lanjut Hidayat.
Tetapi Hidayat sendiri belum memikirkan kedua mobil tersebut sebagai komoditas ekspor pada tahun ini. "Mungkin mereka belum diekspor sekarang," tandas Hidayat.
Dia juga mengutarakan bahwa setelah memenuhi target itu maka dia akan mendorong investor lokal agar memproduksi LCGC buatan Indonesia.
"LCGC akan membawa kemandirian teknologi karena target local contain-nya sebesar 85 persen, dan kalau sudah 85 persen saya tinggal meng-encourage investor (lokal) agar bisa memproduksi (LCGC) sendiri," terang Hidayat di JIExpo, Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Dia juga mengungkapkan, seluruh negara yang menjadi basis produksi LCGC seperti Thailand sudah mulai memproduksi LCGC sebelum kehadiran Daihatsu Ayla dan Toyota Agya yang diproduksi di Indonesia.
Karena itu Hidayat lega karena Indonesia tidak akan menjadi sasaran pasar mobil-mobil dari Thailand. "Hampir semua negara yang punya industri otomotif sudah memproduksi LCGC. Jadi kalau nggak melakukan ini mobil mereka malah nanti yang masuk Indonesia," lanjut Hidayat.
Tetapi Hidayat sendiri belum memikirkan kedua mobil tersebut sebagai komoditas ekspor pada tahun ini. "Mungkin mereka belum diekspor sekarang," tandas Hidayat.
(gpr)