HITS masih kaji nilai debt to equity swap
HITS masih kaji nilai debt to equity swap
A
A
A
Sindonews.com - PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) sedang mengkaji besaran nilai transaksi terkait rencana konversi utang menjadi saham (debt to equity swap/DES) sebagai salah satu opsi untuk mengurangi kewajiban utang yang harus diselesaikan perseroan.
Menurut Direktur Utama HITS Theo Lekatompessy, besarnya nilai transaksi harus diperhitungkan secara matang lantaran akan mempengaruhi struktur pemegang saham mayoritas perseroan.
"Kalau harga sahamnya terlalu murah, nanti pemegang saham mayoritas bukan seperti sekarang tetapi pihak lain, sehingga kita lihat harga saham yang tepat," kata Theo di Financial Hall, Jakarta, Kamis (19/9/2013).
DESp adalah langkah mengonversi atau mengubah utang menjadi modal atau dalam hal ini saham. Dengan demikian, pihak pemberi utang atau kreditur nantinya akan memiliki sejumlah saham sesuai dengan nilai transaksi dan harga saham perseroan yang berlaku.
Untuk itu, kata Theo, saat ini tim manajeman sedang mengkaji nilai yang dianggap sesuai sebelum diputuskan kapan DES tersebut dapat dilakukan.
"Jadi belum bisa kita katakan di harga berapa akan dilakukan debt to equity swap-nya," pungkas dia.
Selain DES, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan hari ini menyetujui rencana manajemen untuk menggunakan opsi alternatif dalam menyelesaikan pembayaran kewajiban sebesar Rp1,4 triliun atau 58 persen dari total utangnya sebesar Rp2,5 triliun. Opsi tambahan itu, yakni pembayaran utang secara angsuran dan pembayaran dengan aset perseroan.
Menurut Direktur Utama HITS Theo Lekatompessy, besarnya nilai transaksi harus diperhitungkan secara matang lantaran akan mempengaruhi struktur pemegang saham mayoritas perseroan.
"Kalau harga sahamnya terlalu murah, nanti pemegang saham mayoritas bukan seperti sekarang tetapi pihak lain, sehingga kita lihat harga saham yang tepat," kata Theo di Financial Hall, Jakarta, Kamis (19/9/2013).
DESp adalah langkah mengonversi atau mengubah utang menjadi modal atau dalam hal ini saham. Dengan demikian, pihak pemberi utang atau kreditur nantinya akan memiliki sejumlah saham sesuai dengan nilai transaksi dan harga saham perseroan yang berlaku.
Untuk itu, kata Theo, saat ini tim manajeman sedang mengkaji nilai yang dianggap sesuai sebelum diputuskan kapan DES tersebut dapat dilakukan.
"Jadi belum bisa kita katakan di harga berapa akan dilakukan debt to equity swap-nya," pungkas dia.
Selain DES, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan hari ini menyetujui rencana manajemen untuk menggunakan opsi alternatif dalam menyelesaikan pembayaran kewajiban sebesar Rp1,4 triliun atau 58 persen dari total utangnya sebesar Rp2,5 triliun. Opsi tambahan itu, yakni pembayaran utang secara angsuran dan pembayaran dengan aset perseroan.
(rna)
Explore More