Firmanzah: UKM sebagai penopang pertumbuhan ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengatakan, peran dan kontribusi UKM dalam struktur perekonomian nasional tidak hanya menjadi salah satu prioritas nasional tetapi juga harapan bagi agenda percepatan pembangunan yang sedang berjalan.
Menurutnya, UKM nasional selama ini merupakan salah satu bantalan yang menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya ketika terjadi guncangan atau tekanan eksternal. Di saat ekonomi global memburuk, UKM nasional berperan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan pekerjaan.
"Pemerintah konsisten dan berkomitmen besar dalam mendorong peningkatan daya saing UKM nasional di tengah integrasi ekonomi global yang terus menguat," kata dia seperti dikutip dari situs Setkab, Senin (23/9/2013).
Dia mengatakan, UKM nasional terus diarahkan untuk memperkuat kapasitas SDM, penguasaan pasar dan teknologi. Sehingga mampu bersaing di pasar global dan menjadi flagship Indonesia di dunia internasional," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Firmanzah, sektor UKM merupakan pelaku usaha terbesar dari sisi jumlah unit usaha yang mencapai 99 persen dari total pelaku usaha nasional pada 2012. Sebanyak 54,559 unit usaha atau 98,82 persen diantaranya usaha mikro dengan aset maksimal Rp50 juta dan omzet maksimal Rp300 juta per tahun.
Kontribusi UMKM terhadap penciptaan PDB (produk domestik bruto) nasional menurut harga berlaku, tercatat mencapai 57 persen. Sisanya dikontribusikan usaha besar mencapai 43 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2009-2012 rata-rata 5,9 persen dengan inflasi yang terkendali merupakan salah satu katalisator pengembangan sektor UKM selama ini," kata Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini.
Firmanzah menjelaskan, dari sisi pembiayaan, pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus mendorong usaha mikro masyarakat untuk tumbuh dan berkembang menjadi usaha-usaha yang mapan, mandiri dan berdaya saing.
Hingga Maret 2013 (sejak 2007 diluncurkan), total KUR yang telah disalurkan mencapai Rp108,4 triliun dengan jumlah pelaku usaha penerima mencapai 8,3 juta debitur. Dampak kebijakan ini banyak membuahkan hasil menggembirakan.
Menurutnya, UKM nasional selama ini merupakan salah satu bantalan yang menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya ketika terjadi guncangan atau tekanan eksternal. Di saat ekonomi global memburuk, UKM nasional berperan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan pekerjaan.
"Pemerintah konsisten dan berkomitmen besar dalam mendorong peningkatan daya saing UKM nasional di tengah integrasi ekonomi global yang terus menguat," kata dia seperti dikutip dari situs Setkab, Senin (23/9/2013).
Dia mengatakan, UKM nasional terus diarahkan untuk memperkuat kapasitas SDM, penguasaan pasar dan teknologi. Sehingga mampu bersaing di pasar global dan menjadi flagship Indonesia di dunia internasional," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Firmanzah, sektor UKM merupakan pelaku usaha terbesar dari sisi jumlah unit usaha yang mencapai 99 persen dari total pelaku usaha nasional pada 2012. Sebanyak 54,559 unit usaha atau 98,82 persen diantaranya usaha mikro dengan aset maksimal Rp50 juta dan omzet maksimal Rp300 juta per tahun.
Kontribusi UMKM terhadap penciptaan PDB (produk domestik bruto) nasional menurut harga berlaku, tercatat mencapai 57 persen. Sisanya dikontribusikan usaha besar mencapai 43 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2009-2012 rata-rata 5,9 persen dengan inflasi yang terkendali merupakan salah satu katalisator pengembangan sektor UKM selama ini," kata Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini.
Firmanzah menjelaskan, dari sisi pembiayaan, pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus mendorong usaha mikro masyarakat untuk tumbuh dan berkembang menjadi usaha-usaha yang mapan, mandiri dan berdaya saing.
Hingga Maret 2013 (sejak 2007 diluncurkan), total KUR yang telah disalurkan mencapai Rp108,4 triliun dengan jumlah pelaku usaha penerima mencapai 8,3 juta debitur. Dampak kebijakan ini banyak membuahkan hasil menggembirakan.
(izz)