Kembangkan BWA, First Media rogoh USD200 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT First Media Tbk (KBLV) menganggarkan dana sebesar USD200 juta untuk pengembangan Broadband Wireless Access (BWA) sepanjang tahun 2013.
Direktur KBLV Larry Ridwan mengatakan, untuk realisasi dari rencana pengembangan BWA akan dilakukan secara bertahap.
"Capex (belanja modal) yang pertama dilakukan itu budget-nya hampir USD200 juta dolar yang sudah kita siapkan tapi eksekusinya akan bertahap," terangnya di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Adapun untuk urusan pendanaan pengembangan BWA, Larry mengatakan, perseroan akan memenuhinya dari kombinasi pendanaan yang berasal dari dana kas internal perseroan, vendor financing dan dana perbankan.
"Pendanaan terbesar akan berasal dari vendor financing, kedua dari dana kas internal dan yang terakhir dari pendanaan perbankan," tutup Larry.
Sebelumnya, perseroan menyatakan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini naik 20-30 persen dibanding tahun lalu. Tahun lalu, capex perseroan sekitar USD60 juta, dengan demikian, capex perusahan tahun ini sekitar USD72-78 juta.
Ganti presiden komisaris
Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan telah menyetujui penggantian Peter Frans Gontha oleh Theo L Sambuaga sebagai Presiden Komisaris (Preskom) Perseroan.
"Mulai hari ini, efektif Peter Frans Gontha tidak lagi menjabat sebagai preskom di perseroan, dan penggantinya adalah Theo L Sambuaga," kata Direkur KBLV Harianda Noerlan.
Untuk jajaran direksi, dia menjelaskan, RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Direktur Utama Irwan Djaja dari jabatannya sebagai Presiden Direktur (Presdir) Perseroan. Sayangnya belum diketahui secara jelas apa alasan pengunduran diri dari Irwan Djaja tersebut.
"Efektif mulai hari ini, Irwan Djaja sudah tidak menjabat sebagai Presdir di KBLV. Adapun penggantinya masih belum diketahui karena itu perlu proses dan tidak bisa langsung ditentukan sekarang. Alasan Irwan Djaja mengundurkan diri bisa saja karena kesibukannya dan bisa jadi dia ada penugasan lain," jelas Harianda.
Direktur KBLV Larry Ridwan mengatakan, untuk realisasi dari rencana pengembangan BWA akan dilakukan secara bertahap.
"Capex (belanja modal) yang pertama dilakukan itu budget-nya hampir USD200 juta dolar yang sudah kita siapkan tapi eksekusinya akan bertahap," terangnya di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Adapun untuk urusan pendanaan pengembangan BWA, Larry mengatakan, perseroan akan memenuhinya dari kombinasi pendanaan yang berasal dari dana kas internal perseroan, vendor financing dan dana perbankan.
"Pendanaan terbesar akan berasal dari vendor financing, kedua dari dana kas internal dan yang terakhir dari pendanaan perbankan," tutup Larry.
Sebelumnya, perseroan menyatakan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini naik 20-30 persen dibanding tahun lalu. Tahun lalu, capex perseroan sekitar USD60 juta, dengan demikian, capex perusahan tahun ini sekitar USD72-78 juta.
Ganti presiden komisaris
Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan telah menyetujui penggantian Peter Frans Gontha oleh Theo L Sambuaga sebagai Presiden Komisaris (Preskom) Perseroan.
"Mulai hari ini, efektif Peter Frans Gontha tidak lagi menjabat sebagai preskom di perseroan, dan penggantinya adalah Theo L Sambuaga," kata Direkur KBLV Harianda Noerlan.
Untuk jajaran direksi, dia menjelaskan, RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Direktur Utama Irwan Djaja dari jabatannya sebagai Presiden Direktur (Presdir) Perseroan. Sayangnya belum diketahui secara jelas apa alasan pengunduran diri dari Irwan Djaja tersebut.
"Efektif mulai hari ini, Irwan Djaja sudah tidak menjabat sebagai Presdir di KBLV. Adapun penggantinya masih belum diketahui karena itu perlu proses dan tidak bisa langsung ditentukan sekarang. Alasan Irwan Djaja mengundurkan diri bisa saja karena kesibukannya dan bisa jadi dia ada penugasan lain," jelas Harianda.
(rna)