Sanur Festival jadi ajang pariwisata mandiri
A
A
A
Sindonews.com - Wali Kota Denpasar, IB Dharmawijaya menyatakan ide kreatif yang mendasari "Sanur Village Festival (SVF) 2013 " dinilai tepat, karena banyak menempatkan heritage sebagai subyeknya sebagai upaya promosi pariwisata secara mandiri.
"Yang harus dibanggakan dan diapresiasi karena SVF ini dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen," katanya saat pembukaan SVF di area Maisonette Grand Bali Beach Sanur, Selasa (24/9/2013) malam.
Setelah berlangsung selama sewindu, SVF terus berupaya kian kreatif dengan melibatkan masyarakat Sanur terhadap upaya promosi pariwisata secara mandiri dalam tema 'Segara Giri'.
"Saya tau persis ide digagas acara SVF pada awal-awalnya, karena melihat kondisi pariwisata yang digempur bom," katanya.
Menurutnya, ide kreatif sebagai produk yang spiritnya heritage sangat tepat karena yang dijadikan subyek adalah heritage. "Menjaga dan melestarikan kebudayaan menjadi harga mati," ujarnya dalam acara yang dihadiri ribuan warga itu.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gde Sidharta mengatakan, delapan tahun festival ini digelar telah banyak menginspirasi masyarakat dan industri kreatif untuk terus melakukan inovasi dalam memajukan destinasi melalui promosi secara mandiri.
Aktivitas seni budaya yang menopang kepariwisataan Sanur diperkuat kepedulian terhadap kelestarian lingkungan merupakan modal untuk menjaga kesinambungan festival.
Festival ini, lanjut dia merupakan perayaan kehidupan warga Sanur untuk mengangkat potensi alam, seni dan budaya, ragam dinamika dan kreativitas masyarakat.
Festival ini ingin membahasakan potensi lokal agar berbicara di tingkat global melalui pertunjukan seni, sport, peduli lingkungan, bazar kuliner, dan pameran industri kreatif.
Diketahui, festival ini berawal dari kepedulian warga Sanur untuk ikut recovery pariwisata Bali pascatragedi kedua bom Bali 2005. Seusai diresmikan tadi malam, panggung disemaarkkan dengan penampilan fragmen Segara Giri, legong intaran, dan penampilan Ayu Laksmi & Swara Semesta bersama Dwiki Dharmawan.
"Yang harus dibanggakan dan diapresiasi karena SVF ini dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen," katanya saat pembukaan SVF di area Maisonette Grand Bali Beach Sanur, Selasa (24/9/2013) malam.
Setelah berlangsung selama sewindu, SVF terus berupaya kian kreatif dengan melibatkan masyarakat Sanur terhadap upaya promosi pariwisata secara mandiri dalam tema 'Segara Giri'.
"Saya tau persis ide digagas acara SVF pada awal-awalnya, karena melihat kondisi pariwisata yang digempur bom," katanya.
Menurutnya, ide kreatif sebagai produk yang spiritnya heritage sangat tepat karena yang dijadikan subyek adalah heritage. "Menjaga dan melestarikan kebudayaan menjadi harga mati," ujarnya dalam acara yang dihadiri ribuan warga itu.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gde Sidharta mengatakan, delapan tahun festival ini digelar telah banyak menginspirasi masyarakat dan industri kreatif untuk terus melakukan inovasi dalam memajukan destinasi melalui promosi secara mandiri.
Aktivitas seni budaya yang menopang kepariwisataan Sanur diperkuat kepedulian terhadap kelestarian lingkungan merupakan modal untuk menjaga kesinambungan festival.
Festival ini, lanjut dia merupakan perayaan kehidupan warga Sanur untuk mengangkat potensi alam, seni dan budaya, ragam dinamika dan kreativitas masyarakat.
Festival ini ingin membahasakan potensi lokal agar berbicara di tingkat global melalui pertunjukan seni, sport, peduli lingkungan, bazar kuliner, dan pameran industri kreatif.
Diketahui, festival ini berawal dari kepedulian warga Sanur untuk ikut recovery pariwisata Bali pascatragedi kedua bom Bali 2005. Seusai diresmikan tadi malam, panggung disemaarkkan dengan penampilan fragmen Segara Giri, legong intaran, dan penampilan Ayu Laksmi & Swara Semesta bersama Dwiki Dharmawan.
(izz)