Pendapatan industri asuransi jiwa tumbuh 22,85%
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat adanya pertumbuhan sebesar 22,85 persen terhadap total pendapatan industri menjadi Rp71,83 triliun pada kuartal II/2013 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp58,46 triliun.
Besarnya pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang pendapatan dari sektor premi dengan kontribusi sebesar Rp57,59 trliun.
"Total pendapatan premi sendiri naik 14,48 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim di Kantor AAJI, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Lini bisnis yang menyumbang pertumbuhan pendapatan cukup tinggi lainnya adalah pertumbuhan dana hasil investasi asuransi jiwa nasilonal yang mencapai 17,74 persen menjadi Rp245,17 triliun.
"Hal ini terjadi di tengah gejolak ekonomi global, namun kinerja positif pasar modal Indonesia masih bisa dipertahankan, sehingga menjadi salah satu pilihan investasi utama dari para investor lokal, regional dan global," sambung dia.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, AAJI juga mencatatkan pertumbuhan signifikan atas jumlah aset industri sebesar 37,65 persen menjadi Rp281,20 trliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp204,28 triliun.
"Total aset yang tumbuh signifikan mencapai 37,65 persen menunjukkan kekuatan asuransi jiwa dalam membayarkan kewajiban kepada nasbahnya. Pertumbuhan aset ini juga menunjukan bahwa tingkat asuransi jiwa cukup baik," tutupnya.
Besarnya pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang pendapatan dari sektor premi dengan kontribusi sebesar Rp57,59 trliun.
"Total pendapatan premi sendiri naik 14,48 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim di Kantor AAJI, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Lini bisnis yang menyumbang pertumbuhan pendapatan cukup tinggi lainnya adalah pertumbuhan dana hasil investasi asuransi jiwa nasilonal yang mencapai 17,74 persen menjadi Rp245,17 triliun.
"Hal ini terjadi di tengah gejolak ekonomi global, namun kinerja positif pasar modal Indonesia masih bisa dipertahankan, sehingga menjadi salah satu pilihan investasi utama dari para investor lokal, regional dan global," sambung dia.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, AAJI juga mencatatkan pertumbuhan signifikan atas jumlah aset industri sebesar 37,65 persen menjadi Rp281,20 trliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp204,28 triliun.
"Total aset yang tumbuh signifikan mencapai 37,65 persen menunjukkan kekuatan asuransi jiwa dalam membayarkan kewajiban kepada nasbahnya. Pertumbuhan aset ini juga menunjukan bahwa tingkat asuransi jiwa cukup baik," tutupnya.
(rna)