ASEAN komitmen kurangi konsumsi BBM
A
A
A
Sindonews.com - Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) yang tergabung dalam ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) secara masif berkomitmen bersama-sama mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, negara-negara ASEAN merasa berat menanggung beban kebutuhan energi yang terus melonjak. Dengan begitu, negara-negara ASEAN bersama-sama secara masif mendorong energi alternatif sebagai langkah utama mengurangi penggunaan energi fosil, kemudian digantikan dengan energi yang lebih efisien.
"Semua negara merasa berat menghadapi kebutuhan energi yang bertambah. Hampir semua negara mendorong untuk megurangi penggunaan energi BBM,. Artinya, semua harus digeser cepet-cepet untuk tidak menggunakan BBM, kita geser menggunakan energi terbarukan," kata dia dalam rangkaian acara AMEM ke- 31 di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/9/2013).
Menurut Jero, Indonesia sebagai pelopor negara-negara ASEAN untuk beralih ke energi terbarukan. Bahkan, negara-negara ASEAN mengapresiasi pertemuan AMEM di Bali, yang menghasilkan banyak manfaat seperti efisensi penggunaan BBM.
"Hampir semua menteri ngomong begitu. Kita mesti efisienkan penggunaan energi. Artinya menghemat itu harus," kata dia.
Selanjutnya, imbuh Jero, hal itu menjadi perhatian negara ASEAN termasuk Brunei Darussalam. Kendati negara tersebut kaya akan minyak, akan tetapi mendorong untuk mengembangkan energi terbarukan sebagai pewaris energi masa depan.
"Jadi geothermal, pembangkit listrik tenaga air, matahari, sampah itu semua harus digalakkan. Kami akan mengubah aturan, mencari taktik, cari celah untuk menggalakkan agar mereka lebih tertarik lagi investasi di sini," tandas dia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, negara-negara ASEAN merasa berat menanggung beban kebutuhan energi yang terus melonjak. Dengan begitu, negara-negara ASEAN bersama-sama secara masif mendorong energi alternatif sebagai langkah utama mengurangi penggunaan energi fosil, kemudian digantikan dengan energi yang lebih efisien.
"Semua negara merasa berat menghadapi kebutuhan energi yang bertambah. Hampir semua negara mendorong untuk megurangi penggunaan energi BBM,. Artinya, semua harus digeser cepet-cepet untuk tidak menggunakan BBM, kita geser menggunakan energi terbarukan," kata dia dalam rangkaian acara AMEM ke- 31 di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/9/2013).
Menurut Jero, Indonesia sebagai pelopor negara-negara ASEAN untuk beralih ke energi terbarukan. Bahkan, negara-negara ASEAN mengapresiasi pertemuan AMEM di Bali, yang menghasilkan banyak manfaat seperti efisensi penggunaan BBM.
"Hampir semua menteri ngomong begitu. Kita mesti efisienkan penggunaan energi. Artinya menghemat itu harus," kata dia.
Selanjutnya, imbuh Jero, hal itu menjadi perhatian negara ASEAN termasuk Brunei Darussalam. Kendati negara tersebut kaya akan minyak, akan tetapi mendorong untuk mengembangkan energi terbarukan sebagai pewaris energi masa depan.
"Jadi geothermal, pembangkit listrik tenaga air, matahari, sampah itu semua harus digalakkan. Kami akan mengubah aturan, mencari taktik, cari celah untuk menggalakkan agar mereka lebih tertarik lagi investasi di sini," tandas dia.
(rna)