Danareksa siapkan tiga reksa dana senilai Rp1,7 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Danareksa Investment Management (DIM) menargetkan akan mengeluarkan tiga produk reksa dana senilai Rp1,7 triliun hingga akhir tahun ini. Ketiga produk tersebut masih menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga dapat segera dipasarkan.
Direktur DIM, Prihatmo Hari mengatakan, setidaknya perseroan sedang mengurus dua reksa dana proteksi dengan nilai total dana kelolaan ditargetkan mencapai Rp400 miliar. Produk ini ditargetkan dapat dipasarkan pada akhir Oktober 2013.
Menurutnya, produk ini perseroan akan menggunakan beberapa obligasi korporasi di sektor finance dan infrasruktur. Tenornya diprediksi tiga tahun dengan kisaran kupon 7,5-8 persen. "Kami optimistis walaupun suku bunga bank sedang tinggi. Karena ini untuk persiapan kondisi suku bunga bank tiga tahun kedepan. Kecendrungannya akan turun," ujar dia saat dihubungi, Senin (30/9/2013).
Selain itu, perseroan juga sedang menyiapkan dua reksa dana pendapatan tetap (RDPT) yang sedang diproses di OJK. Total nilai dana kelolaan mencapai Rp300 miliar dan diharapkan dapat dipasarkan pada waktu yang sama di akhir Oktober.
Namun dia mengaku kisaran nilai kupon masih belum bisa disebutkan karena masih menunggu riset tim marketing menentukan kemampuan beli pasar.
"Waktu pemasarannya sama namun saat ini masih menunggu hasil riset demand di pasaran seperti apa. Dan kami akan fokus di pasar dalam negeri saja. Kalau reksa dana saham walaupun sudah murah namun pasar masih banyak menunggu," ujarnya.
Dia juga mengatakan rencana terakhir perseroan yaitu sekuritisasi BTN 2013 milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Bank tersebut berencana kembali menerbitkan produk kontrak investasi kolektif-efek beragun aset (KIK-EBA) di akhir tahun ini. Target nilai emisi dari aksi korporasi tersebut Rp1 triliun.
Saat ini perseroan juga sedang menunggu riset demand pasar, sehingga masih belum bisa bicara banyak. "Produknya akan kami pasarkan di awal Desember tahun ini. Saat ini kami masih menunggu riset demand di pasar seperti apa," ujarnya.
Hingga Agustus, Danareksa sudah membukukan dana kelolaan sebesar Rp13,2 triliun dari target tahun ini sebesar Rp18 triliun. Posisi dana kelolaan hingga Agustus sebesar Rp13, 2 triliun membuat pihaknya belum merevisi target hingga akhir tahun. "Kami masih optimis akan dapat mencapai target dana kelolaan tahun ini," ujarnya.
Sebelumnya, perseroan menargetkan dana kelolan tahun ini mencapai Rp18 triliun. Jumlah tersebut naik 32,3 persen bila dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp13,6 triliun.
Perseroan juga sempat mengatakan akan kembali meluncurkan 2-3 produk reksa dana terproteksi. Reksa dana ini diluncurkan sebagai bagian dalam mengganti produk sebelumnya yang akan jatuh tempo.
Direktur DIM, Prihatmo Hari mengatakan, setidaknya perseroan sedang mengurus dua reksa dana proteksi dengan nilai total dana kelolaan ditargetkan mencapai Rp400 miliar. Produk ini ditargetkan dapat dipasarkan pada akhir Oktober 2013.
Menurutnya, produk ini perseroan akan menggunakan beberapa obligasi korporasi di sektor finance dan infrasruktur. Tenornya diprediksi tiga tahun dengan kisaran kupon 7,5-8 persen. "Kami optimistis walaupun suku bunga bank sedang tinggi. Karena ini untuk persiapan kondisi suku bunga bank tiga tahun kedepan. Kecendrungannya akan turun," ujar dia saat dihubungi, Senin (30/9/2013).
Selain itu, perseroan juga sedang menyiapkan dua reksa dana pendapatan tetap (RDPT) yang sedang diproses di OJK. Total nilai dana kelolaan mencapai Rp300 miliar dan diharapkan dapat dipasarkan pada waktu yang sama di akhir Oktober.
Namun dia mengaku kisaran nilai kupon masih belum bisa disebutkan karena masih menunggu riset tim marketing menentukan kemampuan beli pasar.
"Waktu pemasarannya sama namun saat ini masih menunggu hasil riset demand di pasaran seperti apa. Dan kami akan fokus di pasar dalam negeri saja. Kalau reksa dana saham walaupun sudah murah namun pasar masih banyak menunggu," ujarnya.
Dia juga mengatakan rencana terakhir perseroan yaitu sekuritisasi BTN 2013 milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Bank tersebut berencana kembali menerbitkan produk kontrak investasi kolektif-efek beragun aset (KIK-EBA) di akhir tahun ini. Target nilai emisi dari aksi korporasi tersebut Rp1 triliun.
Saat ini perseroan juga sedang menunggu riset demand pasar, sehingga masih belum bisa bicara banyak. "Produknya akan kami pasarkan di awal Desember tahun ini. Saat ini kami masih menunggu riset demand di pasar seperti apa," ujarnya.
Hingga Agustus, Danareksa sudah membukukan dana kelolaan sebesar Rp13,2 triliun dari target tahun ini sebesar Rp18 triliun. Posisi dana kelolaan hingga Agustus sebesar Rp13, 2 triliun membuat pihaknya belum merevisi target hingga akhir tahun. "Kami masih optimis akan dapat mencapai target dana kelolaan tahun ini," ujarnya.
Sebelumnya, perseroan menargetkan dana kelolan tahun ini mencapai Rp18 triliun. Jumlah tersebut naik 32,3 persen bila dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp13,6 triliun.
Perseroan juga sempat mengatakan akan kembali meluncurkan 2-3 produk reksa dana terproteksi. Reksa dana ini diluncurkan sebagai bagian dalam mengganti produk sebelumnya yang akan jatuh tempo.
(izz)