Januari 2014, ANTV ditargetkan melantai di Bursa
A
A
A
Sindonews.com - Satu lagi unit usaha Bakrie Group di lini usaha media berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini, salah satu stasiun televisi milik PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), yakni ANTV yang berencana melakukan penawaran perdana saham (initial public offering/IPO).
"ANTV di bawah naungan saham Intermedia Capital sebagai holding-nya ANTV. ANTV yang rencananya akan di IPO-kan," terang Direktur Keuangan VIVA Charlie Kasim ketika ditemui usai acara RUPSLB VIVA di Studio ANTV, Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Hingga saat ini, lanjut Charile, pihaknya telah menjalani sejumlah prosesi IPO. Salah satunya adalah pembuatan prospektus sebagai langkah awal prosesi ini.
"Jadi, ini berarti kita pakai (laporan keuangan) Juli (2013). Berarti paling lambat Januari tahun depan (2014), kita sudah bisa listing di Bursa," pungkas dia.
Adapun untuk porsi saham yang akan dilepas ke publik, Charlie menuturkan, rencananya sebesar-besarnya 10 persen persen dari total dana disetor.
Sementara dana segar yang diperoleh dari prosesi tersebut, sedianya akan digunakan untuk pembayaran utang kepada bank dan kegiatan bisnis lainnya.
Sayangnya, Charlie masih enggan memebeberkan berapa target raihan dana IPO tersebut. "Belum bisa kita bilang. Kan ini juga masih proses, baru mulai bikin prospektus," pungkasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini perseroan sedang melakukan beauty contest untuk memilih pelaksana penjamin emisi (underwriter) dalam merealisasikan kegiatan IPO tersebut.
"Kami sedang melakukan beauty contest dalam memilih underwriter, sehingga bisa merealisasikan dan memperlancar kegiatan IPO di awal tahun mendatang," tutup Charlie.
"ANTV di bawah naungan saham Intermedia Capital sebagai holding-nya ANTV. ANTV yang rencananya akan di IPO-kan," terang Direktur Keuangan VIVA Charlie Kasim ketika ditemui usai acara RUPSLB VIVA di Studio ANTV, Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Hingga saat ini, lanjut Charile, pihaknya telah menjalani sejumlah prosesi IPO. Salah satunya adalah pembuatan prospektus sebagai langkah awal prosesi ini.
"Jadi, ini berarti kita pakai (laporan keuangan) Juli (2013). Berarti paling lambat Januari tahun depan (2014), kita sudah bisa listing di Bursa," pungkas dia.
Adapun untuk porsi saham yang akan dilepas ke publik, Charlie menuturkan, rencananya sebesar-besarnya 10 persen persen dari total dana disetor.
Sementara dana segar yang diperoleh dari prosesi tersebut, sedianya akan digunakan untuk pembayaran utang kepada bank dan kegiatan bisnis lainnya.
Sayangnya, Charlie masih enggan memebeberkan berapa target raihan dana IPO tersebut. "Belum bisa kita bilang. Kan ini juga masih proses, baru mulai bikin prospektus," pungkasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini perseroan sedang melakukan beauty contest untuk memilih pelaksana penjamin emisi (underwriter) dalam merealisasikan kegiatan IPO tersebut.
"Kami sedang melakukan beauty contest dalam memilih underwriter, sehingga bisa merealisasikan dan memperlancar kegiatan IPO di awal tahun mendatang," tutup Charlie.
(rna)