SBY: Kerja sama Indonesia-China sangat strategis
A
A
A
Sindonews.com - Hari ini secara resmi Indonesia dan China melakukan penandatanganan kerja sama terkait sejumlah proyek pengembangan infrastruktur dua negara yang digelar di Garden Restoo, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Hadir dalam prosesi penting tersebut kepala negara kedua belah pihak yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden China Xi Jinping.
Dalam acara yang dikemas dalam bentuk jamuan makan siang dengan para pelaku bisnis kedua negara bertajuk Indonesia-China Business Luncheon tersebut, sedianya akan diisi dengan acara penandatanganan sejumlah perjanjian kerja sama.
Dalam acara tersebut, Presiden SBY mengatakan, kemitraan antara Indonesia dengan China yang akan dilakoni lewat kerja sama ini berlandaskan prinsip-prinsip yang bertimbal balik, saling menghormati dan saling bermanfaat sehingga dipandang sebagai bentuk kerja sama yang sangat strategis.
"Kemitraan ini tentunya memunculkan peluang-peluang, Tiongkok saat ini sedang meranjak dari manufaktur padat karya, pengetahuan dan teknologi. Sedangkan Indonesia makin didukung dengan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan tetap mencipatakan lapangan pekerjaan. Mengingat hal itu kita bisa saling bekerja sama dan saling bermanfaat antar kedua negara," ujar Presiden SBY dalam kesempatan tersebut.
Dalam pertemuan itu sendiri hadir cukup banyak delegasi dari masing-masing negara. Dimana China membawa sekitar 200 delegasi, sedangkan Indonesia membawa 600 delegasi baik dari pemerintahan maupun dari dunia usaha.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan dalam prosesi tersebut, telah ditandatangani mencapai 23 perjanjian.
"Dari 23 perjanjian, ada 9 joint agreement di sektor mineral, mulai dari nikel, alumunium, iron ore, bauksit, dan lainnya," katanya.
Adapun kerja sama bisnis yang disepakati kedua negara meliputi bidang mineral, pulp and paper, telekomunikasi, perumahan, perkeretaapian, transportasi, infrastruktur, semen, kawasan industri, dan Jakarta monorail.
Hadir dalam prosesi penting tersebut kepala negara kedua belah pihak yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden China Xi Jinping.
Dalam acara yang dikemas dalam bentuk jamuan makan siang dengan para pelaku bisnis kedua negara bertajuk Indonesia-China Business Luncheon tersebut, sedianya akan diisi dengan acara penandatanganan sejumlah perjanjian kerja sama.
Dalam acara tersebut, Presiden SBY mengatakan, kemitraan antara Indonesia dengan China yang akan dilakoni lewat kerja sama ini berlandaskan prinsip-prinsip yang bertimbal balik, saling menghormati dan saling bermanfaat sehingga dipandang sebagai bentuk kerja sama yang sangat strategis.
"Kemitraan ini tentunya memunculkan peluang-peluang, Tiongkok saat ini sedang meranjak dari manufaktur padat karya, pengetahuan dan teknologi. Sedangkan Indonesia makin didukung dengan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan tetap mencipatakan lapangan pekerjaan. Mengingat hal itu kita bisa saling bekerja sama dan saling bermanfaat antar kedua negara," ujar Presiden SBY dalam kesempatan tersebut.
Dalam pertemuan itu sendiri hadir cukup banyak delegasi dari masing-masing negara. Dimana China membawa sekitar 200 delegasi, sedangkan Indonesia membawa 600 delegasi baik dari pemerintahan maupun dari dunia usaha.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan dalam prosesi tersebut, telah ditandatangani mencapai 23 perjanjian.
"Dari 23 perjanjian, ada 9 joint agreement di sektor mineral, mulai dari nikel, alumunium, iron ore, bauksit, dan lainnya," katanya.
Adapun kerja sama bisnis yang disepakati kedua negara meliputi bidang mineral, pulp and paper, telekomunikasi, perumahan, perkeretaapian, transportasi, infrastruktur, semen, kawasan industri, dan Jakarta monorail.
(gpr)