Harga minyak di perdagangan dunia menguat
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini menguat, menyusul langkah perusahaan menutup fasilitas minyak dan gas di Teluk Meksiko karena ancaman badai tropis Karen.
Sebelumnya, harga minyak di perdagangan Asia tergelincir akibat semakin tingginya kekhawatiran terobosan anggaran AS, yang telah menutup sementara (shutdown) dana pemerintah.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, naik 33 sen menjadi USD103,64 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 31 sen berdiri di USD109,31 per barel pada transaksi di London.
"Harga cenderung mempertahankan premi, di mana Badai Tropis Karen akan mendarat di AS memaksa sejumlah tempat utama produksi minyak tutup, di mana angin diperkirakan akan berubah menjadi kekuatan badai," kata Joe Conlan, analis konsultan energi Inggris, Inenco, seperti dilansir AFP.
Situasi ini membuat Presiden AS Barack Obama bekerja keras karena harus mempersiapkan bencana dalam kondisi darurat di tengah shutdown pemerintah.
Obama telah menuntut diakhirinya krisis pemerintah empat hari yang menurutnya sebagai sandiwara sembrono dengan menekan Partai Republik menyerah pada tuntutan mereka.
Pelemahan dolar AS (USD) juga mendukung harga minyak karena membuat komoditas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain, sehingga mendorong permintaan.
Sebelumnya, harga minyak di perdagangan Asia tergelincir akibat semakin tingginya kekhawatiran terobosan anggaran AS, yang telah menutup sementara (shutdown) dana pemerintah.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, naik 33 sen menjadi USD103,64 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 31 sen berdiri di USD109,31 per barel pada transaksi di London.
"Harga cenderung mempertahankan premi, di mana Badai Tropis Karen akan mendarat di AS memaksa sejumlah tempat utama produksi minyak tutup, di mana angin diperkirakan akan berubah menjadi kekuatan badai," kata Joe Conlan, analis konsultan energi Inggris, Inenco, seperti dilansir AFP.
Situasi ini membuat Presiden AS Barack Obama bekerja keras karena harus mempersiapkan bencana dalam kondisi darurat di tengah shutdown pemerintah.
Obama telah menuntut diakhirinya krisis pemerintah empat hari yang menurutnya sebagai sandiwara sembrono dengan menekan Partai Republik menyerah pada tuntutan mereka.
Pelemahan dolar AS (USD) juga mendukung harga minyak karena membuat komoditas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain, sehingga mendorong permintaan.
(dmd)