Harga tembakau di Magelang turun 50%

Senin, 07 Oktober 2013 - 17:41 WIB
Harga tembakau di Magelang...
Harga tembakau di Magelang turun 50%
A A A
Sindonews.com - Harga jual tembakau di wilayah Kabupaten Magelang mengalami penurunan dibanding musim panen tahun lalu. Penurunan tersebut mencapai lebih dari 50 persen dari harga semula.

Pada tahun lalu, harga jual tembakau bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram (kg). Namun, saat ini harga tersebut menurun menjadi sekitar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per kg. Kondisi tersebut membuat sejumlah petani di wilayah Kabupaten mengeluh.

Seorang petani tembakau, Rozi, Warga Dusun Carikan, Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan mengatakan, harga tembakau merosot tajam sejak akhir Agustus. "Banyak petani yang kaget dengan harga jual tembakau saat ini," katanya, Senin (7/10/2013).

Rozi menjelaskan, menurunnya harga jual tembakau tersebut akibat hasil panen yang kurang maksimal. Sebab, curah hujan yang cukup tinggi, membuat tanah ladang tembakau menjadi kurang kering.

"Hal itulah yang membuat harga merosot, karena kualitas daun tembakau kurang bagus. Harga merosot ini seperti 2010," jelasnya.

Petani tembakau lainnya, Kumaedi mengatakan, petani tembakau saat ini banyak merugi, lantaran harga jual yang tidak bagus. Warga Dusun Grojogan, Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan ini menyatakan harga jual tembakau kering berkisar Rp50 ribu hingga Rp90 ribu per kg.

"Itu juga tergantung kualitasnya. Kalau yang kualitas bagus bisa mencapai Rp90 ribu per kg. Padahal, tahun lalu bisa mencapai Rp100 ribu sampai Rp150 ribu," katanya.

Harga jual tembakau tahun ini dinilai sangat tidak bagus. Menurutnya, kondisi harga yang merosot ini membuat petani kebingungan. Sebab, harga tembakau tidak bisa ditebak. Terkait kemerosotan harga jual, pihaknya mengaku tidak mengetahui faktor penyebabnya.

Kumaedi mengaku biasa menjual daun tembakau keringnya ke pengepul di daerah Muntilan. "Kami mengalami rugi. Keuntungan kami tidak seberapa, masih harus sewa lahan, biaya tenaga, dan juga sewa angkutan," ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Magelang, Wijayanti menjelaskan, kemerosotan harga jual tembakau ini dikarenakan dampak cuaca.

Dia mengatakan, curah hujan cukup tinggi pada tahun ini di wilayah Kabupaten Magelang dan wilayah lainnya. "Musim hujan memang tidak teratur untuk tahun ini. Begitu pula harga Tebu juga merosot dan jelek. Ini karena dampak cuaca," tuturnya.

Menurut Wijayanti, pihaknya telah menjalankan kebijakan pembatasan penanaman tembakau. Hal itu sebagai antisipasi agar harga tidak semakin merosot karena hasil panen yang berlebihan.

"Dengan pembatasan itu, menjadi kebijakan yang tepat. Sehingga harga tidak turun karena komoditas yang berlebih," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0803 seconds (0.1#10.140)