PTBA optimistis volume penjualan naik 25%
A
A
A
Sindonews.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada akhir tahun ini optimistis bisa mencapai target pertumbuhan volume penjualan maupun pendapatan sekitar 20-25 persen dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Utama PTBA Milawarma mengatakan, target tersebut didorong oleh penyelesaian pelabuhan Tarahan yang akan mampu melayani kapal berkapasitas 150-200 ribu ton.
“Ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perseroan di antara negara pengekspor batu bara,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Perseroan pada kuartal IV tahun ini akan meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x8 megawatt (MW) di Bandar Lampung. PLTU milik sendiri tersebut untuk mendukung operasional Pelabuhan Tarahan di Pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung.
Beroperasinya PLTU tersebut seiring dengan upaya peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan dari 13 juta ton menjadi 25 juta ton/tahun serta dapat disandarkan kapal berbobot 150 ribu DWT dari sebelumnya berkapasitas 80 ribu DWT. Ditargetkan peningkatan kapasitas pelabuhan ini sudah rampung pada kuartal I/2014.
Sementara itu, sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan penjualan sebesar 13,24 juta ton atau naik 17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 11,36 juta ton.
Direktur Utama PTBA Milawarma mengatakan, penjualan batu bara selama sembilan bulan pertama tahun ini mayoritas dikontribusi dari penjualan ekspor yang mencapai 53 persen atau 7,02 juta ton.
"Sedangkan penjualan domestik sekitar 47 persen atau 6,2 2 juta ton," kata dia.
Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, porsi penjualan ekspor tahun ini mengalami kenaikan, sebaliknya porsi penjualan domestik menyusut. Pada Septemebr 2013, porsi penjualan ekspor sekitar 45 persen atau 5,15 juta ton dan domestik sebesar 55 persen atau 6,21 juta ton.
Adapun, pendapatan PTBA pada tahun lalu sebesar Rp11,5 triliun. Dengan target tumbuh 25 persen, maka tahun ini diharapakan pendapatan BUMN tambang ini bisa sekitar Rp14,37 triliun.
Untuk meningkat kinerjanya, perseroan akan memprioritaskan penjualan batu bara berkalori tinggi dan melakukan efisiensi di semua aspek untuk menekan biaya produkski secara optimal, seperti memperpendek jarak angkut di lokasi tambang, memperkecil striping ratio dan mengoptimalkan pemakaian alat produksi yang menggunakan tenaga listrik milik sendiri dari PLTU 3x10 MW di mulut tambang untuk menimalkan pemakaian bahan bakar minyak (BBM).
Direktur Utama PTBA Milawarma mengatakan, target tersebut didorong oleh penyelesaian pelabuhan Tarahan yang akan mampu melayani kapal berkapasitas 150-200 ribu ton.
“Ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perseroan di antara negara pengekspor batu bara,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Perseroan pada kuartal IV tahun ini akan meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x8 megawatt (MW) di Bandar Lampung. PLTU milik sendiri tersebut untuk mendukung operasional Pelabuhan Tarahan di Pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung.
Beroperasinya PLTU tersebut seiring dengan upaya peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan dari 13 juta ton menjadi 25 juta ton/tahun serta dapat disandarkan kapal berbobot 150 ribu DWT dari sebelumnya berkapasitas 80 ribu DWT. Ditargetkan peningkatan kapasitas pelabuhan ini sudah rampung pada kuartal I/2014.
Sementara itu, sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan penjualan sebesar 13,24 juta ton atau naik 17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 11,36 juta ton.
Direktur Utama PTBA Milawarma mengatakan, penjualan batu bara selama sembilan bulan pertama tahun ini mayoritas dikontribusi dari penjualan ekspor yang mencapai 53 persen atau 7,02 juta ton.
"Sedangkan penjualan domestik sekitar 47 persen atau 6,2 2 juta ton," kata dia.
Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, porsi penjualan ekspor tahun ini mengalami kenaikan, sebaliknya porsi penjualan domestik menyusut. Pada Septemebr 2013, porsi penjualan ekspor sekitar 45 persen atau 5,15 juta ton dan domestik sebesar 55 persen atau 6,21 juta ton.
Adapun, pendapatan PTBA pada tahun lalu sebesar Rp11,5 triliun. Dengan target tumbuh 25 persen, maka tahun ini diharapakan pendapatan BUMN tambang ini bisa sekitar Rp14,37 triliun.
Untuk meningkat kinerjanya, perseroan akan memprioritaskan penjualan batu bara berkalori tinggi dan melakukan efisiensi di semua aspek untuk menekan biaya produkski secara optimal, seperti memperpendek jarak angkut di lokasi tambang, memperkecil striping ratio dan mengoptimalkan pemakaian alat produksi yang menggunakan tenaga listrik milik sendiri dari PLTU 3x10 MW di mulut tambang untuk menimalkan pemakaian bahan bakar minyak (BBM).
(rna)