Pasar modal Islami mampu bangkitkan ekonomi bangsa

Senin, 14 Oktober 2013 - 14:49 WIB
Pasar modal Islami mampu bangkitkan ekonomi bangsa
Pasar modal Islami mampu bangkitkan ekonomi bangsa
A A A
Sindonews.com - Keunggulan pasar modal Islami dimana dilakukan pemilihan dan pemilahan cara terbaik serta tidak boleh merugikan salah satu pihak menjadi harapan besar untuk membangkitkan ekonomi bangsa ini. Hanya saja, untuk mewujudkannya diperlukan sinergitas semua pihak.

"Sudah saatnya bagi kita untuk lebih memperhatikan pasar saham Indonesia. Salah satunya dengan penerapan pasar modal Islami. Dan akan lebih baik jika pasar modal dalam negeri bisa dikuasai oleh investor domestik sendiri. Dalam hal ini tentu diperlukan keikutsertaan pengusaha domestik demi memajukan perekonomian negara kita sendiri," ujar lulusan pertama terbaik (International Program for Islamic Economics and Finance) IPIEF UMY Febryan Mujahid Panatagama, Senin (14/10/2013).

Dalam Sarasehan dan Diskusi Pasar Modal Islami oleh Fakultas Ekonomi UMY di Banyumili Resto, Febryan menuturkan, dengan dikuasainya pasar modal domestik oleh investor domestik sendiri, lemahnya indeks saham gabungan tidak akan terjadi sedemikian hebat jika dikuasai investor asing. Hal ini dikarenakan tidak akan terjadi pencabutan saham besar-besaran jika nilai saham anjlok.

"Tak hanya itu, peran pemerintah tentu sangat diperlukan untuk tetap menyehatkan kondisi saham domestik yakni dengan Bank Indonesia (BI) harus tetap mempertahankan kebijakan moneternya dan Kementerian Keuangan perlu mengurangi pajak tax on return," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pakar Kajian Pasar Modal Islami Universitas Airlangga Dr Raditya Sukmana MEc menuturkan, banyak keuntungan yang bisa didapat jika pasar modal Islami diberlakukan. Keuntungan yang diperoleh diantaranya, Islamic indeks yang mengakomodasi investor yang halal, perusahaan memproduksi barang atau jasa yang halal serta menghilangkan bunga bank konvensional.

"Menghilangkan bunga bank berarti tidak akan ada pihak yang dirugikan di masa mendatang. Sedangkan ukuran halal disini yaitu usaha yang bermanfaat dan tidak merusak. Contohnya, perusahaan judi, minuman keras atau perusahaan yang melakukan perusakan lingkungan sosial, mental ataupun kesehatan," ungkapnya.

Raditya pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih peduli dengan pasar modal. Karena dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang ikut dalam pasar modal, dapat membantu ketetapan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kekuatan perekonomian kita juga bisa ditentukan oleh masyarakat kecil. Dengan keterlibatan masyarakat, kekuatan ekonomi kita akan tetap terjaga,” paparnya.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Rektor II UMY Dr Suryo Pratolo MSi. Menurutnya, munculnya wacana pasar modal Islami diharapkan dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk menjaga ketahanan ekonomi bangsa. Dan sebagai akademisi, IPIEF harus dapat mengedukasi masyarakat agar lebih peduli pada pasar modal di Indonesia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5831 seconds (0.1#10.140)