DPR: Subsidi pangan harus ditambah
A
A
A
Sindonews.com - Hari ini di peringati sebagai hari pangan se-dunia. Seringnya terjadi lonjakan harga pangan di Indonesia menjadi masalah yang tak kunjung selesai.
Ketua Komisi IV DPR RI, M Romahurmuziy mengatakan, banyak subsidi di Indonesia yang salah sasaran, sehingga masyarakat kecil masih banyak yang kesulitan untuk menjangkau sejumlah harga kebutuhan pangan.
Selama tiga bulan terakhir ini, harga daging sapi di pasar tradisional Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) masih berada pada angka Rp100 ribu per kilogram (kg). Padahal harga normalnya berada pada kisaran Rp80 ribu hingga Rp85 ribu per kg.
Meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan impor sapi, ternyata tak mampu menekan harga sapi di Indonesia. Harga sapi di sejumlah daerah belum juga turun. Masyarakat miskin kini tak lagi bisa menjangkau untuk membeli daging.
Permaslahan lonjakan harga pangan di Indonesia seolah menjadi masalah yang tak bisa di selesaikan pemerintah. Dalam acara sosialisasi UU mengenai Pangan di Banjarnegara, Romahurmuziy mengatakan, pemerintah harus melakukan evaluasi untuk menangani masalah pangan.
Salah satunya kata dia, dengan memberikan tambahan subsidi untuk pangan dan mengalihkan sejumlah subsidi yang salah sasaran. "Pemerintah harus melakukan evaluasi, salah satunya dengan menambah subsidi untuk pangan. subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini adalah subsidi yang salah sasaran," jelasnya, Rabu (16/10/2013).
Sejumlah kenaikan harga yang tak terkendali seperti saat ini cukup menyengsarakan rakyat kecil.Jika bukan hari raya kurban, tidak sedikit masyarakat miskin yang hanya makan daging setahun sekali.
Ketua Komisi IV DPR RI, M Romahurmuziy mengatakan, banyak subsidi di Indonesia yang salah sasaran, sehingga masyarakat kecil masih banyak yang kesulitan untuk menjangkau sejumlah harga kebutuhan pangan.
Selama tiga bulan terakhir ini, harga daging sapi di pasar tradisional Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) masih berada pada angka Rp100 ribu per kilogram (kg). Padahal harga normalnya berada pada kisaran Rp80 ribu hingga Rp85 ribu per kg.
Meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan impor sapi, ternyata tak mampu menekan harga sapi di Indonesia. Harga sapi di sejumlah daerah belum juga turun. Masyarakat miskin kini tak lagi bisa menjangkau untuk membeli daging.
Permaslahan lonjakan harga pangan di Indonesia seolah menjadi masalah yang tak bisa di selesaikan pemerintah. Dalam acara sosialisasi UU mengenai Pangan di Banjarnegara, Romahurmuziy mengatakan, pemerintah harus melakukan evaluasi untuk menangani masalah pangan.
Salah satunya kata dia, dengan memberikan tambahan subsidi untuk pangan dan mengalihkan sejumlah subsidi yang salah sasaran. "Pemerintah harus melakukan evaluasi, salah satunya dengan menambah subsidi untuk pangan. subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini adalah subsidi yang salah sasaran," jelasnya, Rabu (16/10/2013).
Sejumlah kenaikan harga yang tak terkendali seperti saat ini cukup menyengsarakan rakyat kecil.Jika bukan hari raya kurban, tidak sedikit masyarakat miskin yang hanya makan daging setahun sekali.
(izz)