IATA: Pertumbuhan pesawat kargo tak seimbang
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Transportasi Udara Internasional, IATA mengungkapkan masuknya pesawat berbadan lebar baru yang mampu membawa kargo lebih besar memperlambat pemulihan bisnis angkutan udara di sektor ini.
Direktur Jenderal IATA, Tony Tyler mengatakan, peningkatan jumlah pesawat yang lebih besar, seperti Boeing 770-300 ER dan Airbus A330-300, telah menyebabkan kelebihan kapasitas kargo di saat permintaan angkutan barang berkurang.
"Dengan (kargo) permintaan yang lemah dan penyedia kapasitas tumbuh, apa yang Anda lihat adalah persaingan memaksa hasil turun," kata Tyler, seperti dilansir dari AFP, Rabu (16/10/2013).
Pada September lalu, IATA memangkas proyeksi pertumbuhan lalu lintas kargo tahun ini menjadi 0,9 persen, turun dari perkiraan sebelumnya 1,5 persen. Sementara permintaan penumpang diprediksi tumbuh 5,0 persen pada 2013.
Meski demikian, kelompok industri berbasis di Kanada itu berharap terjadi peningkatan signifikan dalam pertumbuhan kargo global sebesar 3,7 persen pada tahun depan.
Sementara operator angkutan Asia-Pasifik, yang telah dipengaruhi melambatnya permintaan barang di wilayah ini, menghadapi persaingan ketat dari Timur Tengah. Data IATA terbaru menunjukkan permintaan angkutan penerbangan Asia-Pasifik pada Agustus turun 0,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan operator Timur Tengah pada periode yang sama mengalami pertumbuhan 23,8 persen.
Direktur Jenderal IATA, Tony Tyler mengatakan, peningkatan jumlah pesawat yang lebih besar, seperti Boeing 770-300 ER dan Airbus A330-300, telah menyebabkan kelebihan kapasitas kargo di saat permintaan angkutan barang berkurang.
"Dengan (kargo) permintaan yang lemah dan penyedia kapasitas tumbuh, apa yang Anda lihat adalah persaingan memaksa hasil turun," kata Tyler, seperti dilansir dari AFP, Rabu (16/10/2013).
Pada September lalu, IATA memangkas proyeksi pertumbuhan lalu lintas kargo tahun ini menjadi 0,9 persen, turun dari perkiraan sebelumnya 1,5 persen. Sementara permintaan penumpang diprediksi tumbuh 5,0 persen pada 2013.
Meski demikian, kelompok industri berbasis di Kanada itu berharap terjadi peningkatan signifikan dalam pertumbuhan kargo global sebesar 3,7 persen pada tahun depan.
Sementara operator angkutan Asia-Pasifik, yang telah dipengaruhi melambatnya permintaan barang di wilayah ini, menghadapi persaingan ketat dari Timur Tengah. Data IATA terbaru menunjukkan permintaan angkutan penerbangan Asia-Pasifik pada Agustus turun 0,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan operator Timur Tengah pada periode yang sama mengalami pertumbuhan 23,8 persen.
(dmd)