Harga minyak di Asia memperpanjang kerugian
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan di Asia hari ini memperpanjang kerugian, dimana para dealer terfokus atas meningkatnya stok yang mengindikasikan permintaan di ekonomi terbesar dunia itu melemah.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 54 sen menjadi USD97,76 per barel. Kontrak November berakhir pada Selasa (22/10/2013), setelah turun USD1,42 untuk menetap di angka USD97,80 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, susut 30 sen menjadi USD109,67 per barel.
Sebelumnya pada perdagangan pagi, minyak WTI untuk pengiriman Desember, turun 16 sen menjadi USD98,14 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun tiga sen menjadi USD109,94 per barel.
Harga WTI anjlok sejak Senin, setelah Departemen Energi AS (DoE) menunjukkan persediaan naik 4 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Oktober 2013, jauh di atas 1,7 juta barel yang diperkirakan analis. Laporan tersebut telah ditunda karena shutdown pemerintah selama dua pekan. DoE akan merilis laporan minyak untuk pekan yang berakhir 18 Oktober, Rabu (23/10/2013) waktu setempat.
"WTI masih di bawah tekanan karena perkiraan laporan stok (minyak) AS hari ini, akan menunjukkan peningkatan lebih lanjut," ujar Kenny Kan, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Rabu (23/10/2013).
Di tengah penurunan WTI, Kan mengatakan, Brent, patokan Eropa, tetap didukung oleh kekhawatiran atas gangguan pasokan di Timur Tengah.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 54 sen menjadi USD97,76 per barel. Kontrak November berakhir pada Selasa (22/10/2013), setelah turun USD1,42 untuk menetap di angka USD97,80 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, susut 30 sen menjadi USD109,67 per barel.
Sebelumnya pada perdagangan pagi, minyak WTI untuk pengiriman Desember, turun 16 sen menjadi USD98,14 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun tiga sen menjadi USD109,94 per barel.
Harga WTI anjlok sejak Senin, setelah Departemen Energi AS (DoE) menunjukkan persediaan naik 4 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Oktober 2013, jauh di atas 1,7 juta barel yang diperkirakan analis. Laporan tersebut telah ditunda karena shutdown pemerintah selama dua pekan. DoE akan merilis laporan minyak untuk pekan yang berakhir 18 Oktober, Rabu (23/10/2013) waktu setempat.
"WTI masih di bawah tekanan karena perkiraan laporan stok (minyak) AS hari ini, akan menunjukkan peningkatan lebih lanjut," ujar Kenny Kan, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Rabu (23/10/2013).
Di tengah penurunan WTI, Kan mengatakan, Brent, patokan Eropa, tetap didukung oleh kekhawatiran atas gangguan pasokan di Timur Tengah.
(dmd)