PLN siapkan pembangkit listrik untuk pulau terpencil
A
A
A
Sindonews.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah menyiapkan suplai listrik di sejumlah pulau terpencil. Suplai listrik di pulau-pulau terpencil menggunakan Compress Natural Gas (CNG) dan diangkut dengan kapal melalui laut.
Direktur Utama PT PLN, Nur Pamuji mengatakan, sumber pembangkit listrik yang digunakan adalah CNG. Sayangnya, sumber ini hanya bisa digunakan oleh pulau-pulau kecil yang dekat dengan sumber gas.
"Contohnya di pulau Bawean itu dekat dengan sumber gas di Gresik. Rencananya, Gas akan diambilkan dari Gresik kemudian diangkut ke pulau Bawean melalui laut. Perjalannya cuma memakan waktu delapan jam," katanya di Surabaya, Rabu (23/10/2013).
Selain pulau Bawean, kata dia, beberapa pulau terpencil di sebelah timur pulau Madura juga akan disuplai listrik melalui sumber CNG. Seperti pulau Kangean dan pulau Sapudi. "Kalau untuk pulau-pulau itu diambilkan dari pulau Kangean yang memang ada sumber gasnya," imbuh Nur.
Menurutnya, termasuk pola yang sama juga dilakukan untuk menyuplai listrik di pulau Karimun Jawa. Di pulau tersebut, rencananya akan diambilkan dari daerah Cepu. Gas dari Cepu ini digunakan oleh PLN di semarang yang dialirkan melalui pipa.
"Nanti dari Semarang akan diangkut melalui laut menggunakan kapal ke pulau Karimun Jawa," katanya.
Sementara ini, hanya itulah solusi untuk suplai listrik di pulau-pulau kecil. Alumnus Teknik Elektro ITB ini juga mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan listrik, PLN sedang meningkatkan penggunaan listrik tenaga surya (PLTS). Teknisnya, adalah menggunakan sistim sharing dengan masyarakat. Di mana sharing yang dimaksud adalah konsumsi energi.
"Sedang kita susun agar atap-atap rumah masyarakat digunakan sebagai panel listrik tenaga surya. Sehingga, masyarakat yang menggunakan itu, waktu siang mampu menyuplai listrik ke PLN dan malam hari menggunakan listrik PLN. Syukur-syukur nanti antara suplai dan pemakaian berimbang sehingga tanpa perlu membayar rekening listrik," jelasnya.
Direktur Utama PT PLN, Nur Pamuji mengatakan, sumber pembangkit listrik yang digunakan adalah CNG. Sayangnya, sumber ini hanya bisa digunakan oleh pulau-pulau kecil yang dekat dengan sumber gas.
"Contohnya di pulau Bawean itu dekat dengan sumber gas di Gresik. Rencananya, Gas akan diambilkan dari Gresik kemudian diangkut ke pulau Bawean melalui laut. Perjalannya cuma memakan waktu delapan jam," katanya di Surabaya, Rabu (23/10/2013).
Selain pulau Bawean, kata dia, beberapa pulau terpencil di sebelah timur pulau Madura juga akan disuplai listrik melalui sumber CNG. Seperti pulau Kangean dan pulau Sapudi. "Kalau untuk pulau-pulau itu diambilkan dari pulau Kangean yang memang ada sumber gasnya," imbuh Nur.
Menurutnya, termasuk pola yang sama juga dilakukan untuk menyuplai listrik di pulau Karimun Jawa. Di pulau tersebut, rencananya akan diambilkan dari daerah Cepu. Gas dari Cepu ini digunakan oleh PLN di semarang yang dialirkan melalui pipa.
"Nanti dari Semarang akan diangkut melalui laut menggunakan kapal ke pulau Karimun Jawa," katanya.
Sementara ini, hanya itulah solusi untuk suplai listrik di pulau-pulau kecil. Alumnus Teknik Elektro ITB ini juga mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan listrik, PLN sedang meningkatkan penggunaan listrik tenaga surya (PLTS). Teknisnya, adalah menggunakan sistim sharing dengan masyarakat. Di mana sharing yang dimaksud adalah konsumsi energi.
"Sedang kita susun agar atap-atap rumah masyarakat digunakan sebagai panel listrik tenaga surya. Sehingga, masyarakat yang menggunakan itu, waktu siang mampu menyuplai listrik ke PLN dan malam hari menggunakan listrik PLN. Syukur-syukur nanti antara suplai dan pemakaian berimbang sehingga tanpa perlu membayar rekening listrik," jelasnya.
(izz)